KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jamkrida Kaltim (Kalimantan Timur) menerapkan sejumlah upaya untuk meminimalkan risiko tingginya tingkat kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) kredit segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Asal tahu saja, data Bank Indonesia (BI) mencatat tingkat kredit macet atau NPL kredit segmen UMKM masih terbilang tinggi sebesar 4,46% per September 2025. Angka itu masih jauh lebih tinggi dari posisi Desember 2024 yang sebesar 3,76%. Mengenai hal itu, Direktur Utama PT Jamkrida Kaltim Agus Wahyudin mengatakan salah satu strategi dalam meminimalkan risiko tingginya NPL UMKM, yakni menerapkan risk sharing atau pembagian risiko dengan perusahaan penjaminan ulang. "Dengan demikian, apabila ada lonjakan NPL dari mitra perbankan, kondisi keuangan perusahaan penjaminan bisa tetap stabil didukung oleh perusahaan penjaminan ulang," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (4/11/2025).
Jamkrida Kaltim Terapkan Upaya Ini Meminimalkan Risiko NPL UMKM yang Tinggi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jamkrida Kaltim (Kalimantan Timur) menerapkan sejumlah upaya untuk meminimalkan risiko tingginya tingkat kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) kredit segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Asal tahu saja, data Bank Indonesia (BI) mencatat tingkat kredit macet atau NPL kredit segmen UMKM masih terbilang tinggi sebesar 4,46% per September 2025. Angka itu masih jauh lebih tinggi dari posisi Desember 2024 yang sebesar 3,76%. Mengenai hal itu, Direktur Utama PT Jamkrida Kaltim Agus Wahyudin mengatakan salah satu strategi dalam meminimalkan risiko tingginya NPL UMKM, yakni menerapkan risk sharing atau pembagian risiko dengan perusahaan penjaminan ulang. "Dengan demikian, apabila ada lonjakan NPL dari mitra perbankan, kondisi keuangan perusahaan penjaminan bisa tetap stabil didukung oleh perusahaan penjaminan ulang," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (4/11/2025).
TAG: