Jamkrindo bantah jadi penyebab NPL BJB tinggi



JAKARTA. Perum Jamkrindo membantah menjadi salah satu penyebab non performing loan (NPL) Bank Jabar Banten (BJB) tahun lalu melesak tinggi. Berdasarkan data Kementerian Koordinator Perekonomian pada Juni tahun lalu, NPL KUR BJB mencapai 9,2% dari realisasi penyaluran KUR yang mencapai Rp 2,6 triliun. NPL KUR BJB kemudian meningkat kembali di bulan November tahun lalu hingga menyentuh level 12,9% dari realisasi penyaluran KUR sebesar Rp 2,9 triliun.

Direktur Operasi Jamkrindo, Herry Sidharta bilang, kenaikan NPL BJB memang cukup tinggi. Akan tetapi tidak ada hubungannya dengan Jamkrindo. “Sebagai penjamin kredit, ada prosedur klaim yang layak dibayar, kalau memang layak kita bayarkan. Nanti kita akan verifikasi lagi,” kata Herry.

Sedangkan dari pihak BJB, Pemimpin Divisi Mikro Bank BPD BJB, Benny Riswandi bilang, pihak Jamkrindo urung mengeluarkan dana klaim untuk BJB karena dana KUR yang diluncurkan oleh pemerintah baru 25% dari keseluruhan dana KUR yang akan disalurkan seluruh Indonesia.


Benny menambahkan, hingga saat ini pihaknya masih belum mendapatkan kepastian mengenai kapan klaim kredit akan dibayarkan oleh Jamkrindo. Sedangkan jumlah dana klaim yang belum dibayar oleh Jamkrindo kepada BJB berkisar Rp 60 miliar.

BJB sendiri merupakan BPD penyalur KUR terbesar kedua setelah Bank Jatim. Tahun lalu KUR yang disalurkan mencapai Rp 2,9 triliun. Tumbuh 31,81% dibanding akhir 2012 yang mencapai Rp Rp 2,2 triliun. Sedangkan Jamkrindo sebagai perusahaan penjamin kredit telah mengucurkan total dana pembiayan KUR pada 2013 sebesar Rp 21 triliun. Sedangkan untuk tahun ini, Jamkrindo menargetkan kucuran dana untuk jaminan pembiayaan KUR sebesar Rp 24 triliun-Rp 25 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie