Jamkrindo incar penjaminan kredit Rp 115 triliun



PALU. Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) menargetkan penjaminan kredit pada 2016 mencapai Rp 115 triliun. Sampai saat ini, Jamkrindo sudah mengkover kredit melalui bank mencapai Rp 38 triliun.  

"Kalau melihat demografi Indonesia kebanyakan penyaluran kredit UMKM oleh bank itu di Indonesia bagian barat," kata Direktur Bisnis Penjaminan Perum Jamkrindo Bakti Prasetyo di Palu Sulawesi Tengah, Rabu (27/4).

Bakti mengatakan, Jamkrindo dalam beberapa tahun terakhir berkembang cepat baik dari sisi aset maupun likuiditas.


"Aset kami sudah Rp 12 triliun dengan kemampuan jaminan mencapai Rp 500 triliun," katanya.

Tahun lalu, realisasi penjaminan kredit pada 2015 mencapai Rp 69 triliun, sementara pada 2014 mencapai Rp 40 triliun.

"Tahun ini, target kita Rp115 triliun," katanya.

Menurut Bakti, Jamkrindo selaku Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang penjaminan kredit hanya fokus pada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui perbankan.

Serapan kredit terbesar kata dia adalah fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan berbagai jenisnya seperti KUR mikro maupun ekspor. Sekadar informasi, tahun ini, pemerintah menargetkan penyaluran KUR mencapai Rp 100 triliun. 

Bakti mengatakan selaku BUMN, perusahaan ini hanya memiliki dua produk utama yakni melaksanakan program pemerintah untuk menggerakkan ekonomi ril dan komersil.

Jamkrindo saat ini telah didukung dengan sembilan kantor wilayah dan 60 kantor cabang di seluruh Indonesia.

Dia juga berharap Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) juga tumbuh sehingga akses UMKM terhadap perbankan semakin mudah khususnya di daerah.

Saat ini baru terdapat 17 Jamkrida yang mendapat izin dari OJK. Namun belum satupun Jamkrida berdiri di Sulawesi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia