Jamkrindo mengincar 10% saham di BUMN reasuransi



JAKARTA. PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) ikut mendukung rencana merger perusahaan reasuransi BUMN. Bahkan, Jamkrindo siap terlibat dengan memiliki saham di BUMN reasuransi. "Jamkrindo ingin memiliki penyertaan langsung di BUMN reasuransi. Hal ini juga agar kami bisa berkembang," ungkap I Rusdonobanu, Direktur Keuangan Jamkrido, Senin (23/12) lalu.

Menurut dia, niat Jamkrindo memiliki saham di BUMN reasuransi sudah dibicarakan. Pemerintah selaku pemegang saham, dinilai telah menyetujui rencana Jamkrindo untuk penyertaan langsung di BUMN reasuransi.

Meski sudah mendapat lampu hijau dari pemegang saham, manajemen Jamkrindo belum mengajukan porsi penyertaan langsung. Yang pasti, Jamkrindo sudah menyiapkan dana. "Kami menunggu. Semula kami menargetkan tahun ini untuk penyertaan langsung, tapi proses merger belum rampung sehingga tahun depan kemungkinan baru terwujud," kata Rusdonobanu.


Jika tak ada aral melintang, Jamkrindo berniat membenamkan penyertaan langsung di perusahaan reasuransi hasil merger BUMN setara 10% dari modal reasuransi tersebut. Namun, hingga kini belum jelas berapa modal perusahaan reasuransi hasil merger nanti.

Proses merger BUMN reasuransi bergerak maju. Pemerintah menunjuk Mandiri Sekuritas mengkaji rencana penggabungan usaha yang melibatkan tiga perusahaan reasuransi dan satu perusahaan asuransi BUMN ini.

Perinciannya, tiga perusahaan reasuransi, yakni Reasuransi Internasional Indonesia (ReIndo), Tugu Reasuransi Indonesia dan Reasuransi Nasional Indonesia (NasRe).  Satu perusahaan asuransi adalah Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI).

Direktur Investment Banking Mandiri Sekuritas, Iman Rachman, menjelaskan ada beberapa aspek yang harus dikaji. Antara lain mengenai struktur perusahaan di industri perasuransian.

Mandiri Sekuritas menargetkan, kajian kelar dalam waktu dekat. Anak perusahaan Bank Mandiri ini bisa saja mengeluarkan rekomendasi, perusahaan reasuransi BUMN tak perlu digabung. Sebelumnya, Kementerian BUMN menargetkan, kajian merger reasuransi rampung akhir Desember tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro