JAKARTA. Manajemen Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) berbenah mempersiapkan bisnis lain, mengantisipasi berakhirnya program kredit usaha rakyat (KUR) tahun 2014 nanti. Maklum, penjaminan KUR sudah menjadi urat nadi bisnis Jamkrindo. Sementara, sampai saat ini belum ada kejelasan, apakah KUR terus berlanjut pasca tahun 2014. Manajemen Jamkrindo mencatat, nilai penjaminan mencapai Rp 24 triliun per akhir Juni. Sektor KUR berkontribusi Rp 10 triliun dan non-KUR Rp 14 triliun. Target penjaminan tahun ini mencapai Rp 40 triliun. Tentu saja, bila KUR berhenti, Jamkrindo harus memperbesar bisnis di non-KUR. Manajemen akan meluncurkan produk baru di sektor itu, yakni surety bond. Ini merupakan salah satu produk kontra bank garansi yang berupa surat penjaminan proyek dan bisa diperdagangkan.
Jamkrindo mulai antisipasi berakhirnya program KUR
JAKARTA. Manajemen Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) berbenah mempersiapkan bisnis lain, mengantisipasi berakhirnya program kredit usaha rakyat (KUR) tahun 2014 nanti. Maklum, penjaminan KUR sudah menjadi urat nadi bisnis Jamkrindo. Sementara, sampai saat ini belum ada kejelasan, apakah KUR terus berlanjut pasca tahun 2014. Manajemen Jamkrindo mencatat, nilai penjaminan mencapai Rp 24 triliun per akhir Juni. Sektor KUR berkontribusi Rp 10 triliun dan non-KUR Rp 14 triliun. Target penjaminan tahun ini mencapai Rp 40 triliun. Tentu saja, bila KUR berhenti, Jamkrindo harus memperbesar bisnis di non-KUR. Manajemen akan meluncurkan produk baru di sektor itu, yakni surety bond. Ini merupakan salah satu produk kontra bank garansi yang berupa surat penjaminan proyek dan bisa diperdagangkan.