JAKARTA. Pacu lini penjaminan non kredit usaha rakyat (KUR), Perum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) menargetkan volume penjaminan kredit lebih tinggi dari target awal pada tahun ini. Diding S Anwar Direktur Utama Jamkrindo mengatakan, pihaknya akan memacu bisnis penjaminan kredit di luar KUR pada semester kedua tahun ini. Volume penjaminan non-KUR ditargetkan bisa menjadi Rp 70 triliun pada tahun ini. Jumlah itu, lebih tinggi Rp 5 triliun dari target awal yang sebesar Rp 65 triliun. Salah satu lini bisnis penjaminan yang akan dipacu adalah penjaminan resi gudang. Kemudian, Jamkrindo juga menjadi penjamin bisnis startup. Jamkrindo tertarik menggarap penjaminan bisnis rintisan lantaran pemerintah berencana memberikan insentif kepada startup.
Adapun, nilai penjaminan KUR pada tahun ini diperkirakan bisa mencapai Rp 50 triliun. Dus, total volume penjaminan kredit Jamkrindo pada tahun ini bakal mencapai 120 triliun, lebih tinggi dari target awal Rp 115 triliun menjadi Rp 120 triliun. Memasuki semester kedua nanti, Diding yakin, bisnis penjaminan kredit makin kenang. Sebab, program penjaminan KUR masih akan marak. Berbeda dengan tahun sebelumnya, program KUR tahun ini mulai berjalan di awal tahun. Sebelumnya, KUR baru terlaksana pada pertengahan tahun. Sepanjang lima bulan pertama tahun ini, Jamkrindo sudah menjamin kredit sampai Rp 48,2 triliun. Ini setara 40% dari target penjaminan kredit selama setahun. BUMN spesialis penjaminan ini optimistis hingga akhir tahun mencapai target penjaminan hingga Rp 120 triliun.