JAKARTA. Bisnis penjaminan kredit PT Penjaminan Kredit Indonesia Syariah (Jamkrindo Syariah) melaju di tahun ini. Akibatnya, gearing ratio atau jumlah pinjaman dibandingkan modal sendiri Jamkrindo syariah, makin mepet. Hal ini membuat penyaluran penjaminan menjadi makin terbatas. Kadar Wisnuwarman, Direktur Utama Jamkrindo Syariah mengakui, saat ini gearing ratio perusahaan hampir mentok. Ini terjadi lantaran aturan gearing ratio terlalu mengikat bisnis penjaminan kredit. Sesuai aturan, gearing ratio untuk penjaminan kredit memang maksimal 40 kali dari aset. Tapi, yang bisa dipakai untuk kredit produktif hanya 10 kali. Padahal, kredit produktif menjadi lahan bisnis utama yang digarap Jamkrindo Syariah yakni sebesar 95% dari portofolio penjaminan kredit.
Jamkrindo Syariah minta keringanan
JAKARTA. Bisnis penjaminan kredit PT Penjaminan Kredit Indonesia Syariah (Jamkrindo Syariah) melaju di tahun ini. Akibatnya, gearing ratio atau jumlah pinjaman dibandingkan modal sendiri Jamkrindo syariah, makin mepet. Hal ini membuat penyaluran penjaminan menjadi makin terbatas. Kadar Wisnuwarman, Direktur Utama Jamkrindo Syariah mengakui, saat ini gearing ratio perusahaan hampir mentok. Ini terjadi lantaran aturan gearing ratio terlalu mengikat bisnis penjaminan kredit. Sesuai aturan, gearing ratio untuk penjaminan kredit memang maksimal 40 kali dari aset. Tapi, yang bisa dipakai untuk kredit produktif hanya 10 kali. Padahal, kredit produktif menjadi lahan bisnis utama yang digarap Jamkrindo Syariah yakni sebesar 95% dari portofolio penjaminan kredit.