KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) menargetkan volume penjaminan pada 2024 di atas target dari 2023. Direktur Utama Jamkrindo Akhmad Purwakajaya mengatakan, perusahaan pada tahun ini menargetkan volume penjaminan sekitar Rp 400 triliun. "Target volume penjaminan sekitar Rp 400 triliun pada 2024. Tahun lalu, target kurang lebih Rp 350 triliun," ucapnya saat ditemui di kantor Jamkrindo, Jakarta Pusat, Rabu (31/1).
Baca Juga: Dorong Ekspansi Kredit UMKM, BCA Gandeng Jamkrindo untuk Penjaminan KUR Akhmad mengklaim, pihaknya telah mencapai target tahun lalu. Akan tetapi, hasil auditnya belum dikeluarkan sehingga belum bisa memastikan angkanya. "Target sesuai dan mencapai target semua pada 2023 baik KUR dan non KUR, serta kredit kecil menengah. Porsinya 60% non program dan 40 program," ungkapnya. Akhmad menerangkan ke depannya, Jamkrindo akan meningkatkan kinerja pada semua segmen. Dia menambahkan hingga 2023, jumlah penjaminan kredit UMKM telah mencapai sekitar 3,5 juta.
Baca Juga: Teken Kerjasama dengan Jamkrindo, BCA Berkomitmen Dorong Penyaluran KUR Berkualitas Sementara itu, pada posisi terakhir, PT Jamkrindo mencatatkan total realisasi jumlah volume penjaminan sampai dengan Oktober 2023 sebesar Rp 301,44 triliun. Sekretaris Perusahaan PT Jamkrindo, Aribowo mengatakan jumlah realisasi penjaminan tersebut telah mencapai sebesar 88,59% dari target rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) 2023. Total tersebut terdiri dari jumlah penjaminan KUR dan jumlah penjaminan non KUR. "Pencapaian tersebut terdiri dari jumlah penjaminan KUR sebesar Rp105,75 triliun dan jumlah penjaminan non KUR sebesar Rp 195,69 triliun," ungkap Aribowo pada keterangan resmi, Jumat (15/12).
Baca Juga: Jamkrindo Teken Kerja Sama Penjaminan Kredit Alsintan dengan 4 BPD Aribowo mengungkapkan adanya peningkatan kinerja terjadi seiring dengan inovasi melalui pengembangan produk, bisnis, dan pengelolaan pemasaran yang efektif dengan risiko terukur dan prudent. Aribowo menambahkan hingga bulan Oktober 2023, total aset perusahaan sebesar Rp 33,47 triliun dengan ekuitas Rp 13 triliun. Per Oktober 2023, laba sebelum pajak perusahaan tercatat sebesar Rp 1,67 triliun atau 90,43% dari RKAP. “Dengan pencapaian itu, kami optimistis dapat mencapai target volume penjaminan sampai dengan akhir tahun 2023 sebesar Rp 340,26 triliun,” jelas Aribowo. Di sisi lain, baru-baru ini Jamkrindo bekerja sama dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk melakukan penjaminan terhadap penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilakukan BCA. Kerja sama tersebut bertujuan untuk membantu BCA melakukan ekspansi ke segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tanpa khawatir risiko kerugian atas pemburukan kualitas aset.
Baca Juga: Jamkrindo Catat Total Penjaminan Capai Rp 301,44 Triliun Adapun kerja sama itu disahkan pada 26 Januari 2024. Melalui kerja sama itu, Jamkrindo akan menjamin risiko kredit macet untuk penyaluran KUR kecil atau KUR mikro yang disalurkan BCA.
Kolaborasi itu juga memungkinkan BCA untuk mengoptimalkan dukungannya terhadap pertumbuhan dan pengembangan UMKM di Indonesia. Direktur Bisnis Penjaminan Jamkrindo Henry Panjaitan mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus berfokus terhadap kemajuan sektor UMKM. Dia berharap dukungan dari BCA dalam hal akses ke pembiayaan kelak bisa menjadi kunci sukses dalam pertumbuhan dan kemajuan ekonomi, serta perkembangan UMKM. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto