JAKARTA. Buruknya kondisi ekonomi global tampaknya tidak menyurutkan minat PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Persero) untuk berinvestasi di sektor infrastruktur. Perusahaan pelat merah pengelola duit buruh itu kini tengah melirik proyek infrastruktur pelabuhan di Penajam, Kalimantan Timur.Investasinya melalui kontrak investasi kolektif penyertaan terbatas pelabuhan, Bahana Private Equity Pelabuhan (BPEP). Produk ini telah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) pada April 2008.Guna menunjukkan keseriusan Jamsostek masuk proyek tersebut, PT Jamsostek sudah menyiapkan dana investasi Rp 100 miliar. Pembangunan pelabuhan itu nantinya bertujuan untuk memudahkan perusahaan minyak seperti Shell, PT Vico Indonesia dan Unocal di wilayah Penajam mengapalkan hasil minyaknya. Menurut Direktur Utama PT Jamsostek Hotbonar Sinaga, besaran angka dana investasi tersebut belum final. "Yang baru kami sepakati nilainya baru sebesar itu," kata Hotbonar. Dengan kata lain, masih ada peluang bagi Jamsostek untuk menambah nilai investasi dalam proyek tersebut. Hotbonar bilang, Jamsostek nantinya bukan satu-satunya investor di sana. Ada banyak investor lainnya. Namun Hotbonar belum mau membocorkan nama investor yang jadi partner.Meski begitu, Hotbonar menegaskan pihaknya saat ini masih mengkaji prospek proyek BPEP ini. Hal ini terkait dengan kondisi makro ekonomi yang terus menurun. "Ini semuanya masih sedang kami kaji," ucapnya.Hotbonar juga mengaku sangat berhati-hati dalam berinvestasi di sektor pelabuhan ini. Mengingat Jamsostek tidak punya keahlian khusus mengenai pelabuhan.Apalagi, bagi Jamsostek, bentuk investasi ini merupakan investasi penyertaan modal yang pertama kali dilakukan. Sebelumnya, pihaknya belum pernah masuk dalam peta penyertaan modal seperti ini. "Jadi kita harus super prudent," tuturnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie