JAKARTA. PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) akan segera menuntaskan pembentukan anak usahanya, Jamsostek Investment Company (JIC). Jamsostek menargetkan pembentukan JIC sudah terlaksana pada kuartal ketiga.Direktur Utama Jamsostek Hotbonar Sinaga pun berharap langkah ini segera mendapat persetujuan Menteri. "Setelah disetujui, kuartal ketiga segera selesai," ujar Direktur Utama Jamsostek Hotbonar Sinaga, beberapa waktu lalu.Jamsostek telah menyiapkan dana hingga sekitar Rp 900 miliar untuk membiayai aksi korporasi yang akan dilakukan pada tahun ini. Dana itu akan digunakan untuk pembentukan JIC. Sebagian lagi, akan dipakai untuk membiayai akuisisi Bank Bukopin. Hotbonar menuturkan, untuk pembentukan JIC itu pihaknya menganggarkan dana sebesar Rp 500 miliar. "Kira-kira Rp 500 miliar dari dana yang disiapkan itu akan digunakan untuk modal awal pembentukan JIC," ungkapnya.Anak perusahaan yang rencananya akan menjadi pengelola investasi Jamsostek itu juga akan melibatkan Islamic Development Bank (IDB). Dalam kerjasama itu, Jamsostek dan IDB akan menyetorkan modal awal masing-masing sebesar 50%. "Kami masih menegosiasikan porsi penyertaan modal awal ini, karena seharusnya ada yang lebih dari 50%. Namun, kami bersikeras supaya dalam waktu tahun, masing-masing setor 50% untuk pembentukan corporate," kata Hotbonar. Dengan pembentukan JIC, lanjut Hotbonar, sebetulnya bukan hanya memberikan kontribusi dalam hal keuntungan atau dividen, tetapi bila dilihat dari aspek makronya yaitu diharapkan bisa menarik dana-dana dari Timur Tengah. Pasalnya, saat ini dana dari Timur Tengah banyak yang masuk ke Malaysia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jamsostek Tuntaskan JIC pada Kuartal KEtiga
JAKARTA. PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) akan segera menuntaskan pembentukan anak usahanya, Jamsostek Investment Company (JIC). Jamsostek menargetkan pembentukan JIC sudah terlaksana pada kuartal ketiga.Direktur Utama Jamsostek Hotbonar Sinaga pun berharap langkah ini segera mendapat persetujuan Menteri. "Setelah disetujui, kuartal ketiga segera selesai," ujar Direktur Utama Jamsostek Hotbonar Sinaga, beberapa waktu lalu.Jamsostek telah menyiapkan dana hingga sekitar Rp 900 miliar untuk membiayai aksi korporasi yang akan dilakukan pada tahun ini. Dana itu akan digunakan untuk pembentukan JIC. Sebagian lagi, akan dipakai untuk membiayai akuisisi Bank Bukopin. Hotbonar menuturkan, untuk pembentukan JIC itu pihaknya menganggarkan dana sebesar Rp 500 miliar. "Kira-kira Rp 500 miliar dari dana yang disiapkan itu akan digunakan untuk modal awal pembentukan JIC," ungkapnya.Anak perusahaan yang rencananya akan menjadi pengelola investasi Jamsostek itu juga akan melibatkan Islamic Development Bank (IDB). Dalam kerjasama itu, Jamsostek dan IDB akan menyetorkan modal awal masing-masing sebesar 50%. "Kami masih menegosiasikan porsi penyertaan modal awal ini, karena seharusnya ada yang lebih dari 50%. Namun, kami bersikeras supaya dalam waktu tahun, masing-masing setor 50% untuk pembentukan corporate," kata Hotbonar. Dengan pembentukan JIC, lanjut Hotbonar, sebetulnya bukan hanya memberikan kontribusi dalam hal keuntungan atau dividen, tetapi bila dilihat dari aspek makronya yaitu diharapkan bisa menarik dana-dana dari Timur Tengah. Pasalnya, saat ini dana dari Timur Tengah banyak yang masuk ke Malaysia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News