Jamsyar belum sanggup optimalkan bisnis surety



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan bisnis dari PT Penjaminan Jamkrindo Syariah alias Jamsyar masih berjalan mulus. Mayoritas porotofolio perseroan masih dari pejaminan kredit umum. Meski pemerintah sedang getol mendorong pembangunan proyek infrastruktur, namun Direktur Utama Jamsyar Kadar Wisnuwarman mengakui pihaknya belum bisa mengoptimalkan potensi yang ada. Pasalnya perseroan masih terkendala oleh regulasi. Ia mengakui Jamsyar belum mampu banyak menjalankan produk terkait infrastruktur seperti produk-produk suretyship. Pasalnya Jamsyar terikat ketentuan nilai penjaminan maksimal adalah sebesar 5% dari ekuitas. Sementara per akhir tahun lalu, ekuitas perseroan berada di angka Rp 260,8 miliar. Dengan begitu, Jamsyar belum bisa masuk ke proyek-proyek yang cukup besar. "Kalau proyek infrastruktur memang terlalu besar nilainya," kata dia belum lama ini. Tapi Jamsyar tetap bisa menunjukan kinerja yang mulus dari bisnis penjaminan kredit umum. Dimana hingga sepuluh bulan pertama tahun ini Jamsyar mencatatkan volume penjaminan sebesar Rp 9,5 triliun. Jumlah ini meningkat 61% secara tahunan (year on year) dari Rp 5,9 triliun per Oktober 2016. Di sisi lain, Jamsyar, hingga bulan Oktober 2017 Jamsyar pun membukukan imbal jasa kafalah sebesar Rp 127 miliar. Sedangkan pada periode yang sama di 2016, perolehan imbal jasa kafalah Jamsyar baru ada di angka Rp 72 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina