JAKARTA. Melemahnya kurs rupiah terhadap mata uang dollar Amerika Serikat (AS) berdampak positif bagi industri yang memiliki pangsa pasar ekspor. Sektor industri yang berpotensi memperkuat pasar ekspor ini diantaranya adalah, industri jamu dan kosmetika. Charles Saerang, Ketua Dewan Pengurus Pusat Gabungan Jamu dan Obat Tradisional (GP Jamu) bilang, melemahnya rupiah merupakan kesempatan produsen untuk memperbanyak ekspor. "Ini momentum bagus bagi kami," kata Charles, Selasa (1/9). Mengacu data Kementerian Perindustrian, total omzet industri jamu tahun 2014 lalu tercatat Rp 15 triliun. Sekitar 5% dari omzet tersebut berasal dari pasar ekspor. Adapun negara tujuan ekspor jamu Indonesia antara lain; kawasan Asia Tenggara, India, Taiwan dan Jepang.
Jamu & kosmetika perkuat pasar ekspor
JAKARTA. Melemahnya kurs rupiah terhadap mata uang dollar Amerika Serikat (AS) berdampak positif bagi industri yang memiliki pangsa pasar ekspor. Sektor industri yang berpotensi memperkuat pasar ekspor ini diantaranya adalah, industri jamu dan kosmetika. Charles Saerang, Ketua Dewan Pengurus Pusat Gabungan Jamu dan Obat Tradisional (GP Jamu) bilang, melemahnya rupiah merupakan kesempatan produsen untuk memperbanyak ekspor. "Ini momentum bagus bagi kami," kata Charles, Selasa (1/9). Mengacu data Kementerian Perindustrian, total omzet industri jamu tahun 2014 lalu tercatat Rp 15 triliun. Sekitar 5% dari omzet tersebut berasal dari pasar ekspor. Adapun negara tujuan ekspor jamu Indonesia antara lain; kawasan Asia Tenggara, India, Taiwan dan Jepang.