JAKARTA. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah mengembangkan obat-obatan dari bahan alami atau yang dikenal dengan jamu. Dengan adanya program saintifikasi jamu, para peneliti melakukan uji klinik terhadap jamu untuk menjamin keamanan penggunaannya. Sejumlah jamu yang berkhasiat untuk kesehatan ini juga akan dipatenkan. Kepala Balitbangkes Kemenkes Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tahun 2014 ini sedang diajukan 8 paten dari tim peneliti Balitbangkes Tawangmangu, Jawa Tengah. Delapan paten yang diajukan itu adalah komposisi formula jamu untuk obesitas, jamu untuk meningkatkan daya tahan tubuh, hepatoprotektor atau pelindung hati, anemia defisiensi besi, batu saluran kemih, hemoroid derajat I-III, osteoarthritis sendi lutut, dan jamu sebagai pelancar ASI (air susu ibu).
Jamu obesitas dan pelancar ASI akan dipatenkan
JAKARTA. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah mengembangkan obat-obatan dari bahan alami atau yang dikenal dengan jamu. Dengan adanya program saintifikasi jamu, para peneliti melakukan uji klinik terhadap jamu untuk menjamin keamanan penggunaannya. Sejumlah jamu yang berkhasiat untuk kesehatan ini juga akan dipatenkan. Kepala Balitbangkes Kemenkes Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tahun 2014 ini sedang diajukan 8 paten dari tim peneliti Balitbangkes Tawangmangu, Jawa Tengah. Delapan paten yang diajukan itu adalah komposisi formula jamu untuk obesitas, jamu untuk meningkatkan daya tahan tubuh, hepatoprotektor atau pelindung hati, anemia defisiensi besi, batu saluran kemih, hemoroid derajat I-III, osteoarthritis sendi lutut, dan jamu sebagai pelancar ASI (air susu ibu).