Janet Yellen, si burung merpati The Fed



NEW YORK. Guberur Federal Reserve Janet Yellen menegaskan lagi fungsi stimulus untuk melawan lemahnya ketenagakerjaan. Meskipun Amerika Serikat (AS) menunjukkan sinyal pemulihan ekonomi positif, Yellen memberi sinyal tidak akan buru-buru menarik stimulus. "Ada sinyal bervariasi. Kami harus berhati-hati memastikan ekonomi sudah berada di jalur yang solid sebelum kami mempertimbangkan kenaikan bunga," kata Yellen di depan parlemen AS, dalam pertemuan Monetary Policy Report, Selasa waktu setempat (15/7).Secara keseluruhan, Yellen bilang, perekonomian AS lebih positif. Namun, rendahnya upah pekerja merupakan salah satu sinyal signifikan lemahnya pasar tenaga kerja, meskipun tingkat pengangguran berada di level terendah dalam enam tahun terakhir, yaitu 6,1%.Sebelum melaporkan kondisi moneter pada parlemen, Yellen menegaskan, akan menjaga suku bunga acuan tetap rendah untuk beberapa saat setelah The Fed mengakhiri program pembelian obligasi (quantitative easing). "Akomodasi kebijakan moneter tingkat tinggi tetap diperlukan. Meski ekonomi meningkat, pemulihan belum selesai," kata Yellen. Bagi analis di pasar, Yellen ibarat burung merpati (dove) ketimbang elang (hawk). "Dia lebih khawatir mengenai perbaikan tenaga kerja, pengangguran jangka panjang, upah stagnan, dan berbagai indikasi yang menunjukkan kendurnya pasar tenaga kerja. Di dalam hatinya, ini yang mendorong keputusannya," kata David M. Jones, mantan Ekonom The Fed dan kini President DMJ Advisor LLC. Selama 1 jam 40 menit, Yellen merespon pertanyaan dari senator. Mulai dari industri perbankan, potensi bubble di pasar perumahan, dan rencana pembelian obligasi. Yellen sebelumnya pernah mengatakan, rencana menutup quantitative easing kemungkinan ditentukan setelah pertemuan pertemuan The Fed bulan Oktober.


Editor: Sanny Cicilia