Jangan kaget, bunga deposito segera turun tipis



Jakarta. Suku bunga deposito berpeluang turun lagi di kuartal IV ini. Penurunan bisa terjadi dengan asumsi bunga acuan Bank Indonesia (BI) seven days repo rate serta bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS rate) juga turun diiringi likuiditas yang memadai.

LPS menilai, tren penurunan bunga simpanan masih akan berlanjut hingga akhir tahun, meski tidak akan setajam penurunan di semester pertama. "Bunga deposito masih bisa turun sekitar 20 basis poin hingga awal Desember 2016," Doddy Ariefianto, Direktur Group Risiko Perbankan dan Sistem Keuangan LPS, kemarin.

Meski bunga turun, namun likuiditas diharapkan bisa terjaga hingga akhir 2016 berkat dukungan pelonggaran kebijakan moneter dan aliran dana repatriasi pengampunan pajak.


Pada periode September hingga awal Oktober 2016, kata Doddy, rata-rata bunga deposito bank turun 10 basis poin. Data LPS mencatat, suku bunga simpanan terus turun pasca LPS menggunting tingkat bunga penjaminan 50 basis poin di September 2016.

Pada laporan indikator likuiditas LPS, terlihat rata-rata bunga deposito acuan mencapai 6,1% per kuartal III 2016, atau turun 25 bps dibandingkan kuartal II 2016.

Acuan bunga deposito ini turun karena rata-rata suku bunga maksimum turun 35 bps menjadi 6,99% dan suku bunga minimum turun 15 bps menjadi 5,21%. Dibandingkan tahun 2015, penurunan bunga simpanan tahun ini terlihat lebih tajam, karena bunga acuan sudah turun hingga lima kali di tahun ini.

Iman Nugroho Soeko, Direktur Keuangan dan Tresuri Bank Tabungan Negara (BTN) bilang, penurunan rata-rata bunga deposito akan terjadi secara gradual, sesuai jatuh tempo. BTN memperkirakan, dalam waktu tiga bulan ke depan akan ada penurunan bunga deposito 25 bps. "Saat ini, rata-rata bunga simpanan sekitar 5,40% dan bunga deposito 7,60%," jelas Soeko.

Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP menambahkan, pihaknya akan menyelaraskan penurunan bunga deposito dengan bunga referensi maupun kondisi makro ekonomi.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto