MOMSMONEY.ID - Obesitas menjadi sesuatu persoalan kesehatan yang tak bisa dianggap remeh. Gizi yang seimbang disebut-sebut sebagai salah satu upaya untuk mencegah penyakit akibat obesitas. Menurut Monique Carolina Widjaja, Dokter Spesialis Gizi Klinis dari Rumah Sakit Mentari, Tangerang, obesitas adalah kondisi medis yang ditandai oleh kelebihan lemak tubuh yang menyebabkan dampak negatif pada kesehatan seseorang. Jumlah kasus obesitas telah meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir, dan hal ini menjadi masalah serius yang memengaruhi kesehatan masyarakat.
Monique mengungkapkan, ada bahaya yang mengancam lantaran obesitas di antaranya bisa menyebabkan penyakit jantung. "Orang yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit jantung, termasuk penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan gagal jantung," ujar Monique.
Baca Juga: Inilah Manfaat Olahraga Pagi Hari untuk Kesehatan, Bisa Cegah Obesitas Selain jantung, penyakit yang disebabkan obesitas adalah diabetes tipe 2. Monique bilang, obesitas menjadi faktor risiko utama dalam perkembangan diabetes tipe 2. Kelebihan lemak tubuh bisa mengganggu fungsi insulin, hormon yang mengatur gula darah. Selanjutnya, obesitas bisa memicu hipertensi, penyakit saluran pernapasan, bahkan kanker. Adapun kanker yang berkaitan dengan obesitas adalah payudara, usus besar, dan rahim. Ketiga jenis kanker ini berhubungan dengan obesitas. Obesitas juga bisa membuat gangguan kesehatan mental. Di antaranya bisa membuat depresi, rendah diri, dan masalah pola tidur. Untuk itu, Monique berbagi tips untuk mencegah obestitas. Misalnya, pola makan yang seimbang seperti konsumsi makanan sehat kaya serat, vitamin, dan mineral. Sertakan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein rendah lemak, dan produk susu rendah lemak dalam diet Anda. "Hindari makanan olahan, makanan tinggi lemak jenuh, tinggi gula, dan tinggi karbohidrat sederhana seperti tepung-tepungan dan semua turunannya," kata Monique.
Baca Juga: 5 Teh untuk Mengatasi Perut Buncit Secara Alami, Tertarik Coba? Kemudian kontrol porsi makan. Sudah seharusnya Anda memperhatikan ukuran porsi makandan hindari makan berlebihan. Gunakan piring yang lebih kecil, makan perlahan, dan dengarkan sinyal kenyang tubuh Anda. Perlu diperhatikan juga komposisi dalam piring makan. Sebaiknya, setengahnya berupa sayur dan buah, seperempatnya protein hewani dan nabati, dan seperempatnya adalah karbohidrat kompleks yang mengandung serat. Yang tidak kalah penting adalah melakukan aktivitas fisik. Monique menyarankan, untuk melakukan minimal 150 menit aktivitas aerobik sedang hingga keras setiap minggu. Selain itu, tambahkan juga latihan kekuatan untuk membangun otot dan meningkatkan metabolisme. "Hindari gaya hidup yang kurang aktif. Hindari menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar, seperti menonton TV atau bermain
game. Usahakan untuk berdiri, berjalan, atau melakukan kegiatan fisik lainnya secara teratur," ungkapnya.
Baca Juga: Moms, Ini 5 Manfaat Rutin Mengonsumsi Yogurt untuk Mendukung Diet Sehat Lantas, cobalah minum air yang cukup. Hindari minuman manis, beralkohol, atau minuman tinggi kalori lainnya.
Jangan lupa untuk tidur yang cukup. Pasalnya, kurang tidur bisa mempengaruhi keseimbangan hormonal yang mengatur nafsu makan dan metabolisme tubuh. Di samping semua tips tersebut, manajemen stres juga efektif untuk menghindari obesitas. Sedang cara yang efektif untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau berbicara dengan orang terdekat. "Stres kronis dapat memengaruhi pola makan dan mengarah pada kebiasaan makan berlebihan," ucap Monique. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Francisca bertha