Kita tentu pernah mengalami rasa kesemutan ketika duduk bersila terlalu lama atau tangan tertindih oleh tubuh saat sedang tertidur lelap. Gangguan ini dapat segera hilang dengan menggerak-gerakkan anggota tubuh tersebut sehingga peredaran darahnya kembali lancar. Namun, kalau rasa kesemutan datang mendadak tanpa sebab yang jelas, Anda perlu waspadai karena kemungkinan menderita penyakit neuropati. Kesemutan atau parastesi dalam istilah medis gangguan saraf tepi (perifer) terjadi pada saraf di luar jaringan otak. Saraf tepi ini memiliki akar saraf yang berisi motorik, sensorik dan otonom. Rasa kesemutan muncul karena sistem saraf sensorik terganggu lantaran jalan darah tertutup. Pemicunya bagian tubuh tertentu ditekuk terlalu lama. Penyebab yang mudah diketahui ini tentu gampang pula disembuhkan. Tapi jika kesemutan tanpa penyebab yang jelas maka merupakan gejala neuropati. Gejala ini bisa terjadi di satu atau banyak area (polineuropati). "Jika dibiarkan, neuropati dapat memperparah kerusakan saraf dan mengganggu mobilitas si penderita," kata Manfaluthy Hakim, dokter ahli saraf dari Departemen Neurologi Fakultas kedokteran Universitas Indonesia / Rumahsakit Cipto Mangunkusumo.
Jangan anggap remeh kesemutan
Kita tentu pernah mengalami rasa kesemutan ketika duduk bersila terlalu lama atau tangan tertindih oleh tubuh saat sedang tertidur lelap. Gangguan ini dapat segera hilang dengan menggerak-gerakkan anggota tubuh tersebut sehingga peredaran darahnya kembali lancar. Namun, kalau rasa kesemutan datang mendadak tanpa sebab yang jelas, Anda perlu waspadai karena kemungkinan menderita penyakit neuropati. Kesemutan atau parastesi dalam istilah medis gangguan saraf tepi (perifer) terjadi pada saraf di luar jaringan otak. Saraf tepi ini memiliki akar saraf yang berisi motorik, sensorik dan otonom. Rasa kesemutan muncul karena sistem saraf sensorik terganggu lantaran jalan darah tertutup. Pemicunya bagian tubuh tertentu ditekuk terlalu lama. Penyebab yang mudah diketahui ini tentu gampang pula disembuhkan. Tapi jika kesemutan tanpa penyebab yang jelas maka merupakan gejala neuropati. Gejala ini bisa terjadi di satu atau banyak area (polineuropati). "Jika dibiarkan, neuropati dapat memperparah kerusakan saraf dan mengganggu mobilitas si penderita," kata Manfaluthy Hakim, dokter ahli saraf dari Departemen Neurologi Fakultas kedokteran Universitas Indonesia / Rumahsakit Cipto Mangunkusumo.