MOMSMONEY.ID - Inilah 6 efek negatif pertengkaran orang tua bagi anak. Catat, ya! Pertengkaran memang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan pernikahan. Namun, semarah apapun Anda kepada pasangan, pastikan untuk tidak membiarkan anak tahu bahwa Anda dan pasangan sedang berkonflik. Jika Anda atau pasangan tidak mampu menahan amarah di hadapan anak, itu bisa berpengaruh buruk pada perkembangan anak ke depannya.
Melansir
Verywell Family dan
Firstcry Parenting, ada beberapa efek negatif pertengkaran orang tua bagi anak. Selengkapnya, berikut 6 di antaranya yang wajib Anda tahu:
Baca Juga: Ini 4 Cara Mengajarkan Anak Menjadi Sosok Pendengar yang Baik 1. Mendorong agresi dalam pemecahan masalah Efek pertengkaran orang tua di depan anak bisa menjadi bencana. Ketika anak-anak khususnya yang masih sangat kecil menyaksikan perkelahian di antara orang tuanya, itu dapat memperburuk kemampuan anak dalam memecahkan masalah. Pada akhirnya, anak akan percaya bahwa pertengkaran merupakan cara yang benar untuk menyelesaikan masalah. 2. Menciptakan rasa tidak aman Perkelahian orang tua bisa merusak rasa aman anak-anak tentang stabilitas keluarga. Anak yang sering terpapar pertengkaran mungkin akan sangat khawatir tentang perceraian atau bertanya-tanya kapan pertengkaran di antara orang tuanya akan berakhir. Tentu, hal tersebut dapat menyulitkan anak untuk memiliki rasa normal dan aman dalam keluarga. 3. Menciptakan tekanan emosional Pertengkaran orang tua khususnya secara fisik dapat menyebabkan tekanan emosional yang luar biasa bagi anak. Ketika anak menyaksikan pertengkaran di antara orang tuanya secara rutin, itu bisa memicu masalah kecemasan dini dan masalah kesehatan mental lainnya pada anak. Adapun anak-anak yang menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga pada tahap awal kehidupannya cenderung memiliki peluang lebih tinggi untuk menjadi orang dewasa yang
insecure dengan masalah harga diri yang buruk.
Baca Juga: Moms Harus Tahu, Ini 4 Tanda Anak Memiliki Pertemanan yang Tidak Sehat 4. Menurunkan kinerja kognitif Sebuah studi tahun 2013 yang diterbitkan di Child Development menemukan bahwa stres yang berkaitan dengan rumah berkonflik tinggi dapat mengganggu kinerja kognitif anak. Para peneliti menemukan bahwa ketika orang tua sering bertengkar, anak-anak cenderung lebih sulit mengatur perhatian dan emosi mereka. Sementara itu, penelitian lain menemukan bahwa hidup dalam keluarga dengan konflik tinggi meningkatkan kemungkinan putus sekolah dan mendapatkan nilai yang buruk. 5. Meningkatkan kemungkinan gagal dalam hubungan Anak adalah sosok peniru nomor satu termasuk meniru apa yang mereka lihat dari perilaku orang tuanya. Jika Anda dan pasangan terus-menerus bertengkar di hadapan anak, kemungkinan besar anak Anda akan tumbuh dengan mempelajari hal yang sama. Akibatnya, hubungan anak dengan pasangannya kelak mungkin akan terganggu. Bahkan, anak bisa saja merasa perlu menghindari hubungan hanya karena takut terluka. 6. Menyebabkan masalah kesehatan Melihat orang tua bertengkar secara teratur dapat membuat anak merasa cemas, tertekan, dan tidak berdaya. Akibatnya, anak mungkin akan menjadi malas makan atau makan berlebihan.
Mereka juga bisa menderita sakit kepala atau sakit perut dan bahkan mengalami kesulitan tidur di malam hari. Dalam kasus ekstrem, pertengkaran orang tua dapat menimbulkan masalah perilaku seperti fobia pada anak-anak. Demikian 6 efek negatif pertengkaran orang tua bagi anak. Daripada harus mengorbankan anak demi ego masing-masing, berusahalah sekeras mungkin untuk tetap bersikap tenang dan berkepala dingin saat menghadapi masalah dengan pasangan ya Moms. Jika perlu, hubungilah konsultan pernikahan untuk mendapatkan solusi yang tepat tanpa menimbulkan kekacauan di dalam rumah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ana Risma