Jangan cemaskan ekonomi, Erick Thohir: Jika asing tak percaya, kita jalan sendiri



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta pelaku pasar dalam negeri tak perlu khawatir dengan kondisi perekonomian saat ini. Hal tersebut diungkapkan Erick untuk menanggapi langkah 12 perusahaan BUMN yang akan melakukan buyback sahamnya.

Aksi korporasi itu dilakukan untuk mengembalikan harga saham yang jatuh akibat aksi jual investor, utamanya investor asing yang khawatir terhadap kondisi perekonomian.

“Ketika asing tidak percaya sama kita, ya kita jalan sendiri, kita punya market yang besar,” ujar Erick di Jakarta, Rabu (11/3/2020).


Baca Juga: Ratusan Triliun Nilai Saham BUMN Menguap

Erick mencontohkan, misalnya mengenai penolakan sawit asal RI oleh Uni Eropa. Untuk menghadapi situasi tersebut, pemerintah memutuskan mengolah sawit menjadi Biodiesel 30 persen atau B30.

“Seperti juga kelapa sawit dipermasalahkan kita jadikan B30. Dan terbukti dengan B30 industri kelapa sawit menjadi baik,” kata Erick.

Sebelumnya, Kementerian BUMN telah menginstruksikan beberapa perusahaan plat merah untuk melakukan buyback saham.

Baca Juga: Lima saham penghuni BUMN20 turun harga lebih dari 40%, ini kata analis

Hal itu dilakukan untuk merespon melemahmya Harga Saham Gabungan (IHSG) karena investor asing kabur dari Indonesia. “Tadi sudah koordinasi untuk buyback saham, ada 12 bumn yg akan buyback nilainya Rp 7 sampai Rp 8 triliun,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Kementerian BUMN, Selasa (10/3/2020).

Arya menambahkan, perusahaan plat merah yang akan melakukan buyback sahamnya, yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, Wijaya Karya, Adhi Karya, PP, Jasa Marga, Waskita Karya, Antam, Bukit Asam dan Timah.

Baca Juga: BEI menyebut belum ada BUMN yang melakukan buyback

“Periodenya sudah mulai diserahkan kepada masing-masing perusahaan strateginya,” kata Arya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Erick Thohir: Jika Pihak Asing Tak Percaya, Kita Jalan Sendiri" Penulis : Akhdi Martin Pratama Editor : Bambang P. Jatmiko

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie