KONTAN.CO.ID - Lagi-lagi muncul kabar bahwa data penting masyarakat bocor dan diperjualbelikan di "pasar gelap". Pekan lalu sebuah postingan di situs Raid Forums menawarkan data masyarakat Indonesia. Si penjual sesumbar memiliki 279 juta data kependudukan. Sebagai promo, dia menyertakan tiga tautan untuk mengunduh sampel data tersebut. Contoh data yang bisa diunduh, menurut kabar yang merebak di media sosial, memuat sekitar 1 juta data. Data masyarakat yang termuat pada sampel si penjual antara lain adalah nama, tempat dan tanggal lahir, agama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomer telepon, alamat email, sampai golongan darah dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sebagian orang bahkan menyebut besaran gaji termasuk dalam data yang ditawarkan itu. Menilik betapa komplet data yang bocor tersebut, besar kemungkinan kebocoran bersumber dari instansi penting. Hanya lembaga berwenang lah yang bisa menghimpun dan menyimpan data sekomplet itu.
Jangan Ceroboh Data
KONTAN.CO.ID - Lagi-lagi muncul kabar bahwa data penting masyarakat bocor dan diperjualbelikan di "pasar gelap". Pekan lalu sebuah postingan di situs Raid Forums menawarkan data masyarakat Indonesia. Si penjual sesumbar memiliki 279 juta data kependudukan. Sebagai promo, dia menyertakan tiga tautan untuk mengunduh sampel data tersebut. Contoh data yang bisa diunduh, menurut kabar yang merebak di media sosial, memuat sekitar 1 juta data. Data masyarakat yang termuat pada sampel si penjual antara lain adalah nama, tempat dan tanggal lahir, agama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomer telepon, alamat email, sampai golongan darah dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sebagian orang bahkan menyebut besaran gaji termasuk dalam data yang ditawarkan itu. Menilik betapa komplet data yang bocor tersebut, besar kemungkinan kebocoran bersumber dari instansi penting. Hanya lembaga berwenang lah yang bisa menghimpun dan menyimpan data sekomplet itu.