JAKARTA. Rencana pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi semakin nyata. Pemerintah telah membahas rencana ini di tingkat kantor kementerian koordinator perekonomian dengan melibatkan Pertamina dan BPH Migas. Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengungkapkan, rencana pembatasan konsumsi BBM bersubsidi itu akan dilakukan pada kuartal keempat tahun ini. "Kuartal keempat ini diharapkan sudah meluncur satu program penghematan BBM sehingga anggaran tetap terjaga," kata Agus di sela acara open house Hari Raya Lebaran, Jumat (10/9).Pembatasan konsumsi BBM bersubsidi dilakukan lantaran kuota subsidi hampir habis. Kementerian Keuangan mencatat, hingga bulan Juli realisasi konsumsi volume kuota BBM bersubsidi sudah mencapai 21 juta kiloliter (kl) dari total 36,5 juta kl. Bila tidak ada pembatasan konsumsi, pemerintah cemas kuota bakal terlewati."Kalau sampai sedikit meleset, mungkin akan ngga apa-apa karena ada faktor ICP yang lebih rendah dan menguatnya rupiah. Tetapi saya harapkan pemerintah menjaga itu tidak terlampaui," lanjut Agus.Menurut Agus, bila kuota volume BBM bersubsidi terlewati, pemerintah mesti minta izin kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk menambah alokasi anggaran untuk menambalnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jangan harap mudah dapat BBM bersubsidi di kuartal 4
JAKARTA. Rencana pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi semakin nyata. Pemerintah telah membahas rencana ini di tingkat kantor kementerian koordinator perekonomian dengan melibatkan Pertamina dan BPH Migas. Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengungkapkan, rencana pembatasan konsumsi BBM bersubsidi itu akan dilakukan pada kuartal keempat tahun ini. "Kuartal keempat ini diharapkan sudah meluncur satu program penghematan BBM sehingga anggaran tetap terjaga," kata Agus di sela acara open house Hari Raya Lebaran, Jumat (10/9).Pembatasan konsumsi BBM bersubsidi dilakukan lantaran kuota subsidi hampir habis. Kementerian Keuangan mencatat, hingga bulan Juli realisasi konsumsi volume kuota BBM bersubsidi sudah mencapai 21 juta kiloliter (kl) dari total 36,5 juta kl. Bila tidak ada pembatasan konsumsi, pemerintah cemas kuota bakal terlewati."Kalau sampai sedikit meleset, mungkin akan ngga apa-apa karena ada faktor ICP yang lebih rendah dan menguatnya rupiah. Tetapi saya harapkan pemerintah menjaga itu tidak terlampaui," lanjut Agus.Menurut Agus, bila kuota volume BBM bersubsidi terlewati, pemerintah mesti minta izin kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk menambah alokasi anggaran untuk menambalnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News