JAKARTA. Berikut adalah sejumlah isu penting yang patut disimak pagi ini:- Aturan reksadana dipermudahOtoritas Jasa Keuangan (OJK) akan melonggarkan ketentuan transaksi pembelian reksadana. Upaya ini bertujuan memperbesar basis investor reksadana. Payung pelonggaran transaksi reksadana itu tertuang dalam revisi Peraturan Bapepam-LK Nomor V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah oleh Penyedia Jasa Keuangan di Pasar Modal. Pembahasan drafnya sudah kelar dan sedang disosialisasikan. Targetnya, beleid baru ini terbit semester II-2014. Salah satu isi rancangan revisi dalam beleid ini adalah akan membolehkan investor membuka akun reksadana secara elektronik. Kemudahan ini hanya berlaku bagi investor yang membeli reksadana maksimal Rp 100 juta. Di atas nilai tersebut, investor tetap wajib membuka pertama kali secara langsung dan bertemu face to face dengan manajer investasi. Ketentuan lain, nasabah individu tak perlu menyodorkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hanya badan usaha, yayasan dan perkumpulan berbadan hukum yang wajib melampirkan NPWP. Menurut Fahri Hilmi, Direktur Direktorat Pengelolaan Investasi OJK, selain merevisi prinsip mengenal nasabah, OJK akan menerbitkan surat edaran tentang transaksi elektronik reksadana yang mengacu ke Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). "Surat edaran ini hanya tinggal menunggu disahkan Dewan Komisioner OJK," kata Fahri, belum lama ini. Fahri optimistis aturan ini mampu menambah jumlah dan memperluas basis investor.- Posisi rupiahRupiah berhasil menguat. Di pasar spot, kemarin, pasangan USD/IDR turun 0,13% ke 11.562. Tapi, di kurs tengah Bank Indonesia (BI), pairing USD/IDR naik 0,84% ke 11.624. Analis pasar uang Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto mengatakan, rupiah di pasar spot sebenarnya sempat menyentuh 11.600. Menurut dia, ini karena respon teknikal saja. Namun, sejatinya fundamental rupiah masih kuat. “Bisa terlihat dari dari arus modal asing yang terus masuk ke pasar saham maupun obligasi,” papar dia. Namun dalam jangka panjang, Rully bilang, rupiah masih menanti sentimen pemilihan presiden (pilpres). Jika berjalan lancar dan hasilnya sesuai harapan pasar, rupiah berpotensi ke 11.300. - Dana asing di SUN cetak rekorInvestor asing memandang prospek perekonomian Indonesia ke depan masih cukup baik. Hal itu tercermin dari minat asing pada surat utang negara (SUN) yang sangat tinggi. Bahkan, porsi kepemilikan asing di SUN pada awal bulan ini mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah. Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan menunjukkan, porsi dana asing di SUN, per 5 Mei 2014 mencapai Rp 379,95 triliun atau setara 34,61% dari total SUN yang dapat diperdagangkan. Jika dibandingkan dengan akhir tahun lalu, nominal kepemilikan asing di SUN telah naik 17,33%. Pada periode yang sama, total nominal SUN yang dapat diperdagangkan hanya meningkat 10,3% menjadi Rp 1.097,78 triliun. Direktur Surat Utang Negara DJPU, Loto Srinaita Ginting mengatakan, porsi dana asing tersebut merupakan tertinggi sepanjang sejarah. “Dari sisi nominalnya memang yang tertinggi,” ujarnya kepada KONTAN, kemarin (8/5). Loto mengatakan, paling tidak ada dua faktor yang menyebabkan investor asing membanjiri pasar obligasi negara. Pertama, imbal hasil alias yield yang SUN relatif tinggi ketimbang surat utang serupa di negara lain. "Kedua, asing memandang prospek ekonomi Indonesia ke depan juga masih baik,” ungkap Loto. - Posisi IHSG Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi II bergerak variatif di dua zona. Namun, pada penutupan sesi II hari ini, Kamis (8/5), indeks turun tipis 1,18 poin atau melemah 0,02% menjadi 4.860,89.Sebelumnya, tepatnya pukul 15.00 WIB, indeks sempat menghijau. Penguatan indeks terjadi setelah Bank Indonesia mengumumkan suku bunga acuan alias BI rate di posisi 7,50% atau sama dengan bulan-bulan sebelumnya.Namun, penguatan indeks di zona hijau tak bertahan lama, hingga akhirnya turun ke zona merah lagi. Sampai akhir sesi, tercatat ada 191 saham turun dan 121 saham naik dan 76 saham diam tak bergerak. Ada 3,98 miliar saham berpindah tangan dengan nilai Rp 5,20 triliun.- Posisi Wall StreetMayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS ditutup menurun tadi malam (8/5). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,1% menjadi 1.875,63. Padahal, pada transaksi sebelumnya, indeks sempat naik 0,6%. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,2% menjadi 16.550,97. Demikian pula halnya dengan indeks Nasdaq Composite yang turun 0,4%. Transaksi tadi malam melibatkan sekitar 6,8 miliar saham, setara dengan volume transaksi rata-rata tiga bulanan. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa AS. Beberapa di antaranya yakni: Amazon.com dan ETrade Financial Corp yang turun lebih dari 1,5%. Lalu ada saham Tesla Motors Inc yang anjlok 11%. Sementara, saham Keurig Green Mountain Inc dan 21st Century Fox Inc naik setidaknya 6,5%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Jangan lewatkan lima topik hangat pagi ini!
JAKARTA. Berikut adalah sejumlah isu penting yang patut disimak pagi ini:- Aturan reksadana dipermudahOtoritas Jasa Keuangan (OJK) akan melonggarkan ketentuan transaksi pembelian reksadana. Upaya ini bertujuan memperbesar basis investor reksadana. Payung pelonggaran transaksi reksadana itu tertuang dalam revisi Peraturan Bapepam-LK Nomor V.D.10 tentang Prinsip Mengenal Nasabah oleh Penyedia Jasa Keuangan di Pasar Modal. Pembahasan drafnya sudah kelar dan sedang disosialisasikan. Targetnya, beleid baru ini terbit semester II-2014. Salah satu isi rancangan revisi dalam beleid ini adalah akan membolehkan investor membuka akun reksadana secara elektronik. Kemudahan ini hanya berlaku bagi investor yang membeli reksadana maksimal Rp 100 juta. Di atas nilai tersebut, investor tetap wajib membuka pertama kali secara langsung dan bertemu face to face dengan manajer investasi. Ketentuan lain, nasabah individu tak perlu menyodorkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hanya badan usaha, yayasan dan perkumpulan berbadan hukum yang wajib melampirkan NPWP. Menurut Fahri Hilmi, Direktur Direktorat Pengelolaan Investasi OJK, selain merevisi prinsip mengenal nasabah, OJK akan menerbitkan surat edaran tentang transaksi elektronik reksadana yang mengacu ke Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). "Surat edaran ini hanya tinggal menunggu disahkan Dewan Komisioner OJK," kata Fahri, belum lama ini. Fahri optimistis aturan ini mampu menambah jumlah dan memperluas basis investor.- Posisi rupiahRupiah berhasil menguat. Di pasar spot, kemarin, pasangan USD/IDR turun 0,13% ke 11.562. Tapi, di kurs tengah Bank Indonesia (BI), pairing USD/IDR naik 0,84% ke 11.624. Analis pasar uang Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto mengatakan, rupiah di pasar spot sebenarnya sempat menyentuh 11.600. Menurut dia, ini karena respon teknikal saja. Namun, sejatinya fundamental rupiah masih kuat. “Bisa terlihat dari dari arus modal asing yang terus masuk ke pasar saham maupun obligasi,” papar dia. Namun dalam jangka panjang, Rully bilang, rupiah masih menanti sentimen pemilihan presiden (pilpres). Jika berjalan lancar dan hasilnya sesuai harapan pasar, rupiah berpotensi ke 11.300. - Dana asing di SUN cetak rekorInvestor asing memandang prospek perekonomian Indonesia ke depan masih cukup baik. Hal itu tercermin dari minat asing pada surat utang negara (SUN) yang sangat tinggi. Bahkan, porsi kepemilikan asing di SUN pada awal bulan ini mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah. Data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan menunjukkan, porsi dana asing di SUN, per 5 Mei 2014 mencapai Rp 379,95 triliun atau setara 34,61% dari total SUN yang dapat diperdagangkan. Jika dibandingkan dengan akhir tahun lalu, nominal kepemilikan asing di SUN telah naik 17,33%. Pada periode yang sama, total nominal SUN yang dapat diperdagangkan hanya meningkat 10,3% menjadi Rp 1.097,78 triliun. Direktur Surat Utang Negara DJPU, Loto Srinaita Ginting mengatakan, porsi dana asing tersebut merupakan tertinggi sepanjang sejarah. “Dari sisi nominalnya memang yang tertinggi,” ujarnya kepada KONTAN, kemarin (8/5). Loto mengatakan, paling tidak ada dua faktor yang menyebabkan investor asing membanjiri pasar obligasi negara. Pertama, imbal hasil alias yield yang SUN relatif tinggi ketimbang surat utang serupa di negara lain. "Kedua, asing memandang prospek ekonomi Indonesia ke depan juga masih baik,” ungkap Loto. - Posisi IHSG Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi II bergerak variatif di dua zona. Namun, pada penutupan sesi II hari ini, Kamis (8/5), indeks turun tipis 1,18 poin atau melemah 0,02% menjadi 4.860,89.Sebelumnya, tepatnya pukul 15.00 WIB, indeks sempat menghijau. Penguatan indeks terjadi setelah Bank Indonesia mengumumkan suku bunga acuan alias BI rate di posisi 7,50% atau sama dengan bulan-bulan sebelumnya.Namun, penguatan indeks di zona hijau tak bertahan lama, hingga akhirnya turun ke zona merah lagi. Sampai akhir sesi, tercatat ada 191 saham turun dan 121 saham naik dan 76 saham diam tak bergerak. Ada 3,98 miliar saham berpindah tangan dengan nilai Rp 5,20 triliun.- Posisi Wall StreetMayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS ditutup menurun tadi malam (8/5). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,1% menjadi 1.875,63. Padahal, pada transaksi sebelumnya, indeks sempat naik 0,6%. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,2% menjadi 16.550,97. Demikian pula halnya dengan indeks Nasdaq Composite yang turun 0,4%. Transaksi tadi malam melibatkan sekitar 6,8 miliar saham, setara dengan volume transaksi rata-rata tiga bulanan. Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa AS. Beberapa di antaranya yakni: Amazon.com dan ETrade Financial Corp yang turun lebih dari 1,5%. Lalu ada saham Tesla Motors Inc yang anjlok 11%. Sementara, saham Keurig Green Mountain Inc dan 21st Century Fox Inc naik setidaknya 6,5%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News