JAKARTA. Data statistik terbaru yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), Januari 2013 lalu, mencatat, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,59 juta jiwa per September 2012. Angka itu mencerminkan 11,6% dari total penduduk RI.

Menilik persentasenya, boleh jadi Anda beranggapan jumlahnya relatif kecil. Namun, statistik kerap tak memadai dalam memotret fakta yang sejati. Dengan kata lain, jumlah penduduk miskin di negeri ini sangat mungkin jauh lebih besar dari angka resmi itu.

Di sisi lain, pertumbuhan orang kaya di Indonesia makin kencang. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, hingga akhir tahun lalu, jumlah rekening nasabah bank superkaya (saldo di atas Rp 5 miliar) meningkat 19% menembus angka Rp 1.383 triliun. Angka itu mencerminkan 42% dari total dana masyarakat di bank!

Lantas, apa hubungannya dengan pendapatan ekstra alias bonus? Menerima bonus di luar gaji rutin mengindikasikan Anda sejatinya adalah bagian dari golongan masyarakat zonder masalah finansial mendasar alias relatif berkecukupan. Namun, ingatlah petuah bijak, rezeki bisa berkurang berkah jika tidak memberikan efek apa pun untuk kemanusiaan!

Prita Ghozie, perencana keuangan ZAP Finance, menempatkan pembayaran zakat, infaq, sedekah, di urutan pertama begitu dana ekstra itu masuk ke rekening. Jika Anda muslim, porsi zakat yang disarankan minimal 2,5%. “Nilainya terserah kita mau berapa persen, entah itu dalam bentuk zakat, sedekah, perpuluhan, atau persembahan,” imbuh Pandji Harsanto, dari Fin-Ally Planning and Consulting.

Menyalurkan amal kini pun tidak susah bin ribet. Makin banyak pengelola zakat yang bisa diakses lewat jaringan online perbankan. Dengan beramal, duit bonus Anda akan lebih bermakna spiritual. Percayalah, prinsip kebahagiaan yang utama adalah memberi dan berbagi!                 o

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ruisa Khoiriyah