Jangan lupa terapkan isolasi mandiri ini, setelah liburan dari luar kota



KONTAN.CO.ID - Setelah liburan ke luar kota, jangan lupa untuk segera melakukan isolasi mandiri untuk menekan penyebaran virus corona baru. 

Meskipun sudah menerapkan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) selama liburan, ada baiknya untuk melakukan isolasi secara mandiri setelah pulang dari luar kota. 

Dikutip dari situs resmi Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), isolasi diri merupakan bagian dari protokol penanganan virus corona yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan. 


Isolasi mandiri perlu dijalankan supaya ruang isolasi di rumahsakit bisa digunakan oleh orang-orang dengan kondisi penyakit yang sudah parah dan butuh penanganan intensif.

Protokol kesehatan ini dilakukan untuk orang dengan kondisi penyakit yang tergolong ringan. 

Sebab, infeksi virus corona merupakan penyakit self limiting disease. Jenis penyakit ini bisa sembuh sendiri jika daya tahan tubuh penderita baik.

Selain yang terinfeksi, isolasi mandiri sebaiknya dilakukan setelah berpergian ke luar kota. Karenanya, masyarakat perlu tahu protokol isolasi mandiri yang dianjurkan oleh pemerintah. 

Baca Juga: Simak 3 macam gangguan belajar yang bisa dialami anak

Protokol isolasi mandiri

Simak protokol isolasi mandiri yang benar, dihimpun dari situs Ditjen GTK, sesuai dengan anjuran Kementerian Kesehatan dan BNPB: 

  • Selalu memakai masker dan membuang masker bekas di tempat yang ditentukan. 
  • Jika sakit (ada gejala demam, flu, dan batuk), maka tetap di rumah, jangan pergi bekerja, sekolah, ke pasar, atau ke ruang publik untuk mencegah penularan masyarakat. 
  • Manfaatkan fasilitas telemedicine atau media sosial kesehatan dan hindari transportasi publik. Beritahu dokter dan perawat tentang keluhan dan gejala, serta riwayat bekerja ke daerah terjangkit atau kontak dengan pasien Covid-19.
  • Selama di rumah, bisa bekerja dari rumah. Gunakan kamar terpisah dari anggota keluarga lainnya, dan jaga jarak 1 meter dari anggota keluarga. 
  • Lakukan pengecekan suhu harian, amati batuk dan sesak napas. Hindari pemakaian bersama peralatan makan dan mandi dan tempat tidur. 
  • Terapkan perilaku hidup sehat dan bersih, serta konsumsi makanan bergizi, mencuci tangan dengan sabun dam air mengalir dan lakukan etika batuk dan bersin. 
  • Jaga kebersihan dan kesehatan rumah dengan cairan desinfektan. Selalu berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi (sekitar 15-30 menit).
  • Hubungi segera fasilitas pelayanan kesehatan jika sakit berkelanjutan seperti sesak napas dan demam tinggi, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. 

Selanjutnya: Moms, ini waktu yang tepat untuk tindik telinga bayi perempuan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News