KONTAN.CO.ID - Jakarta. Air adalah elemen penting yang kebutuhannya wajib dipenuhi setiap hari. Perlu diketahui bahwa komponen utama tubuh kita adalah air dan mencapai 60 persen dari berat tubuh. Air memiliki fungsi yang beragam mulai dari mengatur suhu tubuh, menjaga integritas struktur sel dan cairan tubuh, menjadi media untuk membawa nutrisi dan oksigen ke dalam sel tubuh, membantu proses pencernaan makanan, hingga membuang zat-zat sisa metabolisme melalui urine. Agar kebutuhan air dalam tubuh tetap terpenuhi, kita wajib mengonsumsi air putih secara rutin sesuai dengan kebutuhan atau anjuran.
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Ira Purnamasari, menjelaskan pada umumnya orang dewasa dengan aktivitas ringan membutuhkan 2-2,5 liter per harinya.
Baca Juga: Lowongan Kerja Terbaru di Universitas Pertamina 2022, Ada Posisi Buat Semua Jurusan Namun saat ada peningkatan aktivitas, ditambah udara panas maka asupan cairan yang dibutuhkan tubuh juga semakin banyak. Dia menambahkan, ada 3 dampak yang muncul jika seseorang kekurangan air dalam tubuh. Dampak-dampak ini bisa mempengaruhi fungsi organ bahkan dapat mengganggu kesehatan.
Dehidrasi
Dampak kekurangan cairan tubuh yang pertama, menurut Ira, adalah dehidrasi. Penurunan asupan cairan atau kurangnya konsumsi air putih menyebabkan meningkatnya konsentrasi plasma dan menurunnya volume darah yang disebut dengan dehidrasi yang ditandai dengan:
- Peningkatan suhu tubuh (demam),
- Nadi cepat tapi lemah,
- Penurunan tekanan darah (hipotensi),
- Frekuensi napas cepat,
- Produksi urine menurun (oliguria),
- Urine berwarna kuning gelap/pekat,
- Membran mukosa kering,
- Turgor kulit tidak elastis,
- Penurunan kesadaran (letargi).
“Seseorang dengan kegemukan (obesitas) memiliki proporsi air dalam tubuh lebih sedikit, karena lemak tidak mengandung air. Sehingga jika seseorang dengan obesitas kurang mengkonsumsi air putih, lebih mudah baginya untuk terkena dehidrasi,” jelas Ira seperti dikutip dari situs UM Surabaya.
Baca Juga: Jenis-Jenis Kecerdasan Manusia dari Visual hingga Musikal, Anda yang Mana? Resiko infeksi saluran kemih
Kekurangan cairan juga bisa meningkatkan resiko terjadinya Infeksi Saluran Kemih atau ISK. Tidak hanya menjaga tubuh agar tetap terhidrasi, minum air putih juga berfungsi membuang zat beracun dalam tubuh. Semakin banyak minum air putih, maka semakin sering dorongan untuk berkemih yang pada akhirnya akan membersihkan bakteri dari sistem saluran kemih, sehingga dapat terhindar dari infeksi saluran kemih (ISK). “Sebaliknya, jika seseorang hanya sedikit mengkonsumsi air putih maka bakteri penyebab penyakit akan menumpuk dalam tubuh, salah satunya bakteri penyebab infeksi saluran kemih,”imbuhnya lagi.
Gangguan fungsi ginjal
Dampak jika tidak rutin minum air putih yang ketiga adalah gangguan ginjal. Fungsi utama dari ginjal adalah menyaring darah dari zat sisa/ beracun sebelum akhirnya dialirkan ke seluruh tubuh, setelah itu zat-zat beracun tersebut dikeluarkan melalui urine.
Ira menegaskan, jika seseorang hanya sedikit mengkonsumsi air putih maka ginjal akan bekerja lebih keras dalam menyaring darah. Sisa-sisa metabolisme yang seharusnya dikeluarkan oleh sistem kemih akhirnya menumpuk di ginjal, yang dalam jangka panjang akan mengakibatkan batu ginjal hingga gagal ginjal. “Jadi mengkonsumsi air putih 2 - 2,5 liter per hari sangat diperlukan tubuh demi menunjang fungsi utama ginjal dalam membuang racun. Penting bagi kita untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh. Selain menghilangkan rasa haus, juga mencegah timbulnya berbagai gangguan kesehatan yang dapat merugikan tubuh,” ucap Ira. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News