KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Stroke ringan dan stroke memiliki tingkat keparahan yang berbeda. Kenali perbedaan stroke ringan dan stroke berikut ini. Stroke ringan dan stroke memiliki penyebab dan gejala yang mirip, tetapi tingkat keparahannya berbeda.
Baca Juga: Segudang Manfaat Semangka, Meningkatkan Kesehatan Seksual hingga Tulang Mengutip Medicine Net, stroke ringan dan stroke biasanya disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah arteri di otak. Gejala stroke ringan dan stroke juga sama, mungkin satu atau lebih dari kondisi berikut:
- Mati rasa pada tangan dan/atau kaki, biasanya pada salah satu sisinya
- Disfasia (kesulitan berbicara)
- Pusing
- Perubahan penglihatan
- Kesemutan (parestesia)
- Kemampuan pengecap dan/atau penciuman yang tidak normal Kebingungan
- Kehilangan keseimbangan
- Perubahan kesadaran dan/atau pingsan
Mengutip Healthline, kedua kondisi ini juga merupakan keadaan darurat medis. Apa perbedaan stroke ringan dan stroke? Stroke ringan disebut sebagai ministroke (transient ischemic attack/TIA). Sedangkan, stroke biasanya diklasifikasikan sebagai iskemik atau hemoragik. Keduanya dibedakan sebagai berikut: Gejala stroke ringan dan stroke Mengutip Healthline, perbedaaan utama antara gejala stroke ringan dan stroke adalah durasi dan keparahannya. Gejala stroke ringan biasanya berlangsung kurang dari 1 jam, tetapi terkadang terkadang gejala dapat bertahan lama hingga 24 jam. Paling sering stroke ringan berlangsung beberapa menit, terkadang berakhir sebelum Anda benar-benar menyadarinya. Meski gejala TIA berlangsung singkat dan Anda merasa baik-baik saja, Anda tetap harus periksa ke dokter, sebaiknya dalam waktu 60 menit setelah timbulnya gejala. Gejala stroke berlangsung jangka panjang dan menyebabkan kecacatan permanen. Sehingga, ketika gejala stroke terjadi, penderitanya harus secepatnya diperiksakan ke dokter. Pada stroke ringan, fungsi organ normal kembali dengan cepat. Namun dengan stroke, fungsi organ normal mungkin tidak akan pernah kembali. Penyebab stroke ringan dan stroke Mengutip Medicine Net, penyumbatan aliran darah pada stroke ringan dapat kembali secara spontan. Sedangkan pada stroke, tubuh tidak dapat memulihkan aliran darah secara spontan. Alhasil, sel-sel otak akan rusak dan/atau hancur secara permanen. Mengutip Healthline, stroke ringan adalah faktor risiko utama stroke yang bersifat permanen. Menurut suatu studi pada 2021, sejumlah individu yang pernah mengalami TIA, 29,5 persennya menderita stroke permanen setelah dipantau selama rata-rata hampir 9 tahun. Lebih dari sepertiga partisipan menderita stroke setelah 90 hari mengalami stroke ringan. Pengobatan stroke dan stroke ringan Menurut Medicine Net, pengobatan stroke mini biasanya berupa pengobatan untuk mengurangi risiko penggumpalan darah, pengurangan faktor risiko lain (seperti merokok). Setelah itu, kemungkinan tindak lanjut untuk mempertimbangkan pembedahan, jika penyebabnya adalah aneurisma. Pengobatan untuk stroke yang bersifat permanen, tergantung pada jenisnya. Jika stroke jenis iskemik (disebabkan oleh gumpalan darah), diobati dengan obat atau metode mekanis untuk menghilangkan gumpalan. Jika jenis stroke hemoragik (pendarahan ke dalam jaringan otak), membutuhkan operasi penyelamatan jiwa, yang dilakukan oleh ahli bedah saraf.
Stroke ringan maupun stroke adalah kondisi medis berbahaya, sehingga Anda perlu berhati-hati dengan kondisi keduanya.
Baca Juga: Ini Tanda Stroke Ringan yang Tidak Boleh Disepelekan Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "
Perbedaan Stroke Ringan dan Stroke yang Perlu Diketahui", Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati