KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Deni Ridwan mengatakan, dari jadwal rencananya pemerintah akan menerbitkan enam surat Surat Berharga Negara Ritel (SBN) Ritel. Diketahui hari ini Senin (25/2) pemerintah resmi menerbitkan obligasi negara ritel seri ORI019.

Terdapat dua jenis SBN Ritel yaitu konvensional dan syariah. Untuk jenis konvensional terdapat tiga macam surat utang yang akan diterbitkan.

Adapun diantaranya jenis konvensional tradeable yaitu Seri ORI019 yang meluncur mulai hari ini Senin (25/1) dan Seri ORI020 yang rencananya meluncur pada 27 September 2021. Serta jenis konvensional non tradeable yaitu Surat Berharga Ritel (SBR) seri SBR010 yang rencananya akan diterbitkan pada 21 Juni 2021.

Baca Juga: Kemenkeu: Porsi investor ORI dari kalangan milenial capai 40%

Untuk SBN syariah, juga terdapat tiga macam yang akan diterbitkan di tahun ini. Pada 26 Februari 2021 nanti akan diterbitkan Sukuk Ritel (SR) seri SR014, Sukuk Wakaf Ritel (SWR) seri SWR002 ditawarkan 1 April 2021.

"Lalu pada 27 Agustus akan diterbitkan Sukuk Ritel seri SR015, kemudian 27 September seri ORI020 dan pada 1 November sukuk tabungan. Tapi Jadwal ini tentatif ya," ungkap Deni saat Penerbitan Obligasi Negara Ritel Seri ORI019 secara virtual pada Senin (25/1).

Untuk obligasi negara ritel seri ORI019 menawarkan tingkat keuntungan 5,57%. Penawaran dimulai pada hari ini (25/1) hingga (18/2) mendatang. Masyarakat dapat berpartisipasi melalui 26 channel online dari mitra distribusi untuk penawaran investasi tersebut.

Baca Juga: Dari 6 SBN ritel yang diterbitkan pemerintah di 2021, ORI019 mulai luncur hari ini

"Dalam hal ini kita bersama-sama masyarakat dan pemerintah untuk bisa bersama-sama mencari pendanaan untuk APBN, antara lain melalui investasi di ORI019. Mudah-mudahan dengan kita sama-sama berinvestasi melalui ORI19 kita bisa membantu untuk memulihkan negeri dan membangkitkan investasi," terang Deni.

Selanjutnya: Resmi diluncurkan, ORI019 sudah bisa dibeli mulai hari ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi