Jangan utang, pelajaran penting dari surat tahunan Warren Buffett ke pemegang saham



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Warren Buffett meyakini, investor harus menghindari penggunaan uang pinjaman untuk berinvestasi.

Pemimpin Oracle dari Omaha ini menjelaskan mengenai bahaya penggunaan utang dan leverage dalam surat tahunan 2017 yang ditujukan kepada pemegang saham Berkshire Hathaway yang dirilis pada Sabtu (24/2).

"Berkshire sendiri memiliki beberapa contoh nyata tentang bagaimana tingkat  harga yang random dalam jangka pendek dapat mengaburkan pertumbuhan nilai jangka panjang. Selama 53 tahun terakhir, perusahaan telah membangun nilai dengan menginvestasikan kembali pendapatannya dan membiarkan bunga majemuk bekerja dengan keajaiban. Pada tahun ini, kami telah bergerak maju, namun saham Berkshire telah mengalami empat penurunan yang benar-benar besar," tulisnya.


Investor ternama ini merilis data yang mengungkapkan penurunan saham Berkshire Hathaway dengan kisaran 37% hingga 59% beberapa kali dalam lima dekade terakhir.

"Tabel ini menunjukkan argumen terkuat yang bisa saya kumpulkan agar tidak menggunakan uang pinjaman untuk memiliki saham. Tidak ada yang tahu seberapa jauh saham bisa jatuh dalam waktu singkat. Bahkan jika pinjaman Anda kecil dan posisi Anda tidak terancam langsung oleh pasar yang anjlok. Pikiran Anda mungkin menjadi bingung oleh berita utama yang menakutkan dan komentar yang tiada habisnya. Dan pikiran yang tidak tenang, tidak akan membuat keputusan yang baik," tulisnya.

Buffett memperkirakan, saham perusahaan akan jatuh lagi dengan jumlah penurunan besar yang serupa dalam 53 tahun ke depan.

"Tidak ada yang bisa memberi tahu Anda kapan ini akan terjadi. Lampu bisa sewaktu-waktu berubah dari hijau menjadi merah tanpa berhenti dengan warna kuning. Ketika terjadi penurunan besar, bagaimanapun, mereka menawarkan kesempatan luar biasa kepada mereka yang tidak terhalang oleh utang," lanjutnya lagi.

Buffett lantas berbagi kutipan dari peraih nobel Inggris Nobel Merlion Rudyard Kipling pada 1895 "Jika" untuk menerangi pelajaran investasi:

"Jika Anda bisa tetap menegakkan kepala Anda ketika tengah kehilangan besar... Jika Anda bisa menunggu dan tidak lelah dengan menunggu. . . Jika Anda bisa berpikir - dan tidak membuat pikiran menjadi tujuan Anda. . . Jika Anda bisa mempercayai diri sendiri saat semua orang meragukan Anda ... Diri Anda adalah Bumi dan segala sesuatu yang ada di dalamnya."

Dalam suratnya, Buffett juga membantah keyakinan bahwa obligasi merupakan investasi berisiko rendah dalam jangka panjang. Dia merekomendasikan investor untuk tetap berinvestasi di ekuitas karena dampak negatif dari inflasi terhadap daya beli dari pendapatan tetap.

"Saya ingin menunjukkan bahwa pada hari, minggu atau bahkan tahun yang akan datang, saham akan menjadi lebih berisiko - jauh lebih berisiko - daripada obligasi jangka pendek AS. Karena cakrawala investasi investor memanjang, namun portofolio diversifikasi ekuitas AS risikonya semakin sedikit daripada obligasi, dengan asumsi bahwa saham dibeli dengan selisih beberapa pendapatan yang masuk akal dibandingkan dengan suku bunga yang berlaku saat itu," jelasnya.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie