Jakarta. Penurunan jumlah rig pengeboran Amerika Serikat (AS) sempat memanaskan harga minyak di awal pekan ini. Kini harga minyak bergerak dalam tren menguat jangka pendek. Mengutip Bloomberg, Rabu (9/3) pukul 14.30 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman April 2016 di New York Merchantile Exchange menguat 0,46% ke level US$ 36,67 per barel dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, minyak menguat 5,8%. Bahkan awal pekan ini sempat menyentuh US$ 37,9 per barel. Wahyu Tri Wibowo, analis PT Central Capital Futures mengatakan, harga minyak sempat oversold hingga di US$ 26 per barel pada bulan Februari lalu. Kemudian, organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) serta non OPEC berusaha membatasi supply sehingga mendukung kenaikan harga.
Jangka pendek, harga minyak dalam tren naik
Jakarta. Penurunan jumlah rig pengeboran Amerika Serikat (AS) sempat memanaskan harga minyak di awal pekan ini. Kini harga minyak bergerak dalam tren menguat jangka pendek. Mengutip Bloomberg, Rabu (9/3) pukul 14.30 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman April 2016 di New York Merchantile Exchange menguat 0,46% ke level US$ 36,67 per barel dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, minyak menguat 5,8%. Bahkan awal pekan ini sempat menyentuh US$ 37,9 per barel. Wahyu Tri Wibowo, analis PT Central Capital Futures mengatakan, harga minyak sempat oversold hingga di US$ 26 per barel pada bulan Februari lalu. Kemudian, organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) serta non OPEC berusaha membatasi supply sehingga mendukung kenaikan harga.