Jangka pendek, penjualan motor tersendat



JAKARTA. Minat masyarakat untuk membeli motor baru diprediksi tidak akan terlalu lama terpukul oleh kebijakan pemerintah menaikkan harga jual bahan bakar minyak bersubsidi (BBM). Bahkan masyarakat yang berpenghasilan pas-pasan, yang sebelumnya menggunakan mobil, bisa jadi rela beralih kembali menggunakan motor untuk berhemat.

Karena itulah, pelaku usaha meyakini kenaikan harga BBM hanya sedikit menggerus volume penjualan. Seperti diungkapkan oleh  Markus Budiman Direktur Astra Honda Motor (AHM). Sebagai agen tunggal pemegang merek motor Honda, AHM memprediksi dampak kenaikan harga BBM tidak lama.

Dalam hitungan Markus, penjualan motor akan sedikit lesu selama empat bulan hingga enam bulan ke depan. Setelah itu, volume penjualan dia prediksi akan berjalan normal seperti sedia kala.


Meski memprediksi bakal mengalami koreksi penjualan dalam jangka pendek akibat kenaikan BBM tersebut, manajemen Astra Honda Motor tak merevisi target penjualan. Hingga akhir tahun 2014, perusahaan itu masih optimistis bisa membukukan target penjualan 4,9 juta - 5 juta unit motor tahun ini. "Penjualan kan tinggal sebulan lagi. Jadi kami masih bisa mencapai target penjualan tahun ini," ujar Markus optimistis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto