JAKARTA. Minat masyarakat untuk membeli motor baru diprediksi tidak akan terlalu lama terpukul oleh kebijakan pemerintah menaikkan harga jual bahan bakar minyak bersubsidi (BBM). Bahkan masyarakat yang berpenghasilan pas-pasan, yang sebelumnya menggunakan mobil, bisa jadi rela beralih kembali menggunakan motor untuk berhemat. Karena itulah, pelaku usaha meyakini kenaikan harga BBM hanya sedikit menggerus volume penjualan. Seperti diungkapkan oleh Markus Budiman Direktur Astra Honda Motor (AHM). Sebagai agen tunggal pemegang merek motor Honda, AHM memprediksi dampak kenaikan harga BBM tidak lama. Dalam hitungan Markus, penjualan motor akan sedikit lesu selama empat bulan hingga enam bulan ke depan. Setelah itu, volume penjualan dia prediksi akan berjalan normal seperti sedia kala.
Jangka pendek, penjualan motor tersendat
JAKARTA. Minat masyarakat untuk membeli motor baru diprediksi tidak akan terlalu lama terpukul oleh kebijakan pemerintah menaikkan harga jual bahan bakar minyak bersubsidi (BBM). Bahkan masyarakat yang berpenghasilan pas-pasan, yang sebelumnya menggunakan mobil, bisa jadi rela beralih kembali menggunakan motor untuk berhemat. Karena itulah, pelaku usaha meyakini kenaikan harga BBM hanya sedikit menggerus volume penjualan. Seperti diungkapkan oleh Markus Budiman Direktur Astra Honda Motor (AHM). Sebagai agen tunggal pemegang merek motor Honda, AHM memprediksi dampak kenaikan harga BBM tidak lama. Dalam hitungan Markus, penjualan motor akan sedikit lesu selama empat bulan hingga enam bulan ke depan. Setelah itu, volume penjualan dia prediksi akan berjalan normal seperti sedia kala.