Jangkau investor ritel, Mansek kembangkan digital



JAKARTA. Mandiri Sekuritas akan terus mengembangkan layanan teknologi digital untuk menjangkau dan memberikan kemudahan berinvestasi bagi investor individu atau ritel.

"Investor individu atau ritel merupakan tumpuan masa depan industri pasar modal di Indonesia," ujar Direktur Mandiri Sekuritas C. Paul Tehusijarana di Jakarta, Rabu (1/6).

Ia mengatakan bahwa pihaknya akan mengembangkan Mandiri Sekuritas Online Trading (MOST) dengan penyempurnaan terbaru yang dapat digunakan pada sistem operasi Android maupun iOS agar lebih praktis, akses lebih cepat, stabil, dan fitur yang lengkap.


Ia menambahkan bahwa tingkat adopsi digital terus meningkat, saat ini jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 88,1 juta pengguna dan diperkirakan mencapai 103 juta pengguna di akhir tahun ini.

"Pengembangan layanan MOST merupakan langkah ekspansi Mandiri Sekuritas untuk menjangkau dan memberikan kemudahan berinvestasi bagi masyarakat melalui teknologi digital," katanya.

Saat ini, kata C. Paul Tehusijarana, sekitar 70 persen nasabah Mandiri Sekuritas merupakan pengguna layanan MOST, lebih dari 51.000 nasabah sebanyak 84 persennya merupakan investor berusia produktif atau berada pada rentang 18 sampai dengan 45 tahun yang merupakan digital native.

MOST merupakan layanan investasi pasar modal terintegrasi yang menyediakan sarana transaksi saham, pilihan layanan investasi komprehensif, informasi pasar secara "real time", rekomendasi analis, hasil riset, jadwal kelas training pasar modal, serta ulasan berita terkini yang dapat dijadikan pedoman transaksi.

"Saya berharap kemudahan transaksi di pasar modal dapat menjadi solusi untuk menata masa depan sekaligus menjadi bagian dari gaya hidup modern," kata C. Paul Tehusijarana.

Dengan pengembangan MOST, kata dia, pihaknya menargetkan nilai rata-rata transaksi harian menjadi sebesar Rp600 miliar pada Semester II 2016. Hingga saat ini, nilai rata-rata transaksi Mandiri Sekuritas sekitar Rp400 miliar hingga Rp500 miliar per hari.

"Untuk investor ritel saja sampai saat ini nilai transaksi per harinya sekitar Rp200 miliar, sisanya institusi," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan