TOKYO. Pasar saham Asia pada Jumat (10/2) pagi bergerak mendekati level tertinggi dalam 18 bulan terakhir. Data
Reuters menunjukkan, pada pukul 09.09 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific -di luar Jepang- naik 0,1%. Indeks ini juga kian mendekati level tertingginya sejak Juli 2015. Sepanjang pekan ini, indeks acuan regional ini sudah melaju 1,1%. Sementara, data
CNBC memperlihatkan, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang melonjak 2,32% seiring pelemahan yen. Nikkei sudah melompat 1,8% di sepanjang pekan ini.
Investor sepertinya akan fokus pada rencana kunjungan Perdana Menteri Shinzo Abe ke AS selama dua hari untuk bertemu Trump. Di Australia, indeks ASX 200 melonjak 0,67% menjelang dirilisnya hasil notulensi pertemuan The Reserve Bank of Australoa. Pada Selasa lalu, RBA mempertahankan suku bunga acuannya di rekor terendah 1,5%. Adapun indeks Kospi menguat 0,57%, sedangkan indeks Hang Seng menguat 0,44%. Di China, Shanghai Composite naik 0,25% dan Shenzen Composite bergerak flat dengan kenakan 0,06%. Pergerakan positif ini mengekor langkah bursa AS yang menembus rekor baru setelah Presiden AS Donald Trump berjanji merilis pengumuman mengenai kebijakan pajak untuk meminimalisir beban para pebisnis. "Pelaku pasar sepertinya menyukai ide reformasi pajak Trump. Pasalnya, pajak terhadap korporasi akan dipangkas, dan jika Trump memberlakukan hal itu, pasar saham global akan terus meningkat," jelas Chris Weston, chief market strategist IG di Melbourne. Di sisi lain, data ekonomi AS juga memperkuat posisi dollar. Asal tahu saja, data klaim pengangguran AS pada pekan lalu melorot ke posisi terendahnya dalam 43 tahun terakhir.
Presiden The Federal Reserve St. Louis James Bullard juga mengeluarkan pernyataan yang menggembirakan market. Dia bilang, suku bunga AS memiliki kemungkinan untuk tetap rendah hingga akhir 2017. Meski demikian, belum jelas apakah kebijakan pemerintahan Trump akan berhasil mendongkrak tingkat inflasi atau pertumbuhan ekonomi. Bullard juga menyatakan, dia menilai The Fed mungkin hanya akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak satu kali pada tahun ini dan mengindikasikan hal itu belum akan terjadi pada pertemuan bank sentral Maret mendatang. Catatan saja, indeks dollar menguat ke posisi 100,67 pagi ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie