Janji pemerintah menjaga harga pangan di Ramadhan



JAKARTA. Guna menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga barang kebutuhan pokok menyambut puasa dan lebaran 2015 pemerintah dan pemangku kepentingan menyepakati untuk untuk secara bersama-sama menjaga stabilitas harga.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan, beberapa poin dalam kesepakatan tersebut adalah menjaga kepercayaan publik kepada pemerintah terhadap penyediaan barang kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau pada tingkat yang dapat memberi keuntungan yang cukup bagi pelaku usaha serta harga yang selaras dengan daya beli masyarakat.

Selain itu pemangku kepentingan dapat menjaga, mengawal dan mengamankan kelancaran disribusi, meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar instansi dan pelaku usaha baik dipusat maupun didaerah.


Tidak melakukan penimbunan atau upaya spekulasi harga barang kebutuhan pokok yang dapat merugikan masyarakat. Menghimbau masyarakat agar tidak melakukan pembelian berlebihan karena stok kebutuhan pokok cukup sampai pasca lebaran.

Melakukan penataan pasar tumpah karena mendekati lebaran terjadi peningkatan aktivitas perdagangan sehingga dapat menggangu lalu lintas. Berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan Pasar Murah baik dilaksanakan di pemerintah pusat dan daerah.

Penyelenggaraan pasar murah bersama secara serentak diseluruh Indonesia dan menjadwalkan kunjungan untuk melihat pelaksanaannya. "Kemdag sementara ini sudah mengidentifikasi 176 titik pasar murah selama puasa," kata Rachmat, dalam siaran persnya, Rabu (10/6).

Para pedagang juga dilarang memperdagangkan barang pangan yang tidak memenuhi K3L, seperti pangan ilegal, pangan kadaluarsa, daging oplosan yang tidak halal serta pangan yang tidak layak.

Pangan yang diperdagangkan pangan harus bermutu dan produsen agar bertanggung jawab atas barang yang diproduksi dan diperdagangakan dipasar

Rachmat mengatakan, secara umum pasokan dan stok barang kebutuhan pokok diseluruh Propinsi cukup untuk memenuhi kebutuhan puasa dan lebaran. Stok atau pasokan secara nasional cukup untuk memenuhi kebutuhan 3 minggu sampai 6 bulan kedepan.

Para pelaku usaha ritel telah menambah pasokan 30%-50% untuk produk makanan minuman olahan dari kondisi normal serta memperbaiki sistem pengangkutan barang dengan melakukan pengiriman barang padamalam hari, khususnya di Jakarta.

Beberapa ritel mulai menyewa gudang sementara untuk produk makanan minuman yang tidak jauh dari gerai mereka untuk persiapan puasa dan lebaran.

Harga rata rata nasional barang kebutuhan pokok relatif stabil, kecuali daging ayam ras serta cabe merah keriting, telur ayam ras, gula pasir dan kedelai lokal yang cenderung naik akibat permintaan yang mulai meningkat.

Khusus untuk cabe dan bawang merah Kementan serta asosiasi atau pelaku memastikan akan ada pasokan dari potensi panen sehingga diharapkan harga dalam satu minggu kedepan akan turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia