JAKARTA. Rencana PT Timah Tbk (TINS) untuk menapakkan kakinya di Myanmar akan segera terealisasi. Dari tiga perizinan yang sedang diurus, dua di antaranya sudah selesai.Jadi, tinggal satu lagi perizinan yang harus dilengkapi, yaitu perizinan eksplorasi yang sedang diurus oleh empat utusan TINS di Myanmar. "Desember besok seharusnya izin itu sudah dikantongi, Januari nanti kami bisa mulai eksplorasi," imbuh Sukrisno, Direktur Utama TINS, (27/11).Informasi saja, luas konsensi tambang timah putih di kawasan Pubyin-Tamok, Myeik District, Tanithary State, Union of Myanmar ini mencapai 10.000 hektare. Setelah eksplorasi selesai, maka pihaknya akan segera membentuk dua perusahaan patungan dengan perusahaan BUMN setempat.Sukrisno menambahkan, kebutuhan ekspansi ini sebagian besar akan menggunakan carry over capex TINS yang tidak terpakai tahun ini. Adapun capex TINS yang dianggarkan sebelumnya sebesar Rp 1,4 triliun, namun baru sekitar Rp 450 miliar-Rp 500 miliar.Sisa sekitar Rp 900 miliar akan dialokasikan untuk capex tahun depan yang juga dianggarkan sekitar Rp 1,4 triliun. "Khusus untuk ekspansi Myanmar, nilai investasinya sekitar US$ 18 juta," tambah Sukrisno.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Januari 2014, TINS eksplorasi tambang di Myanmar
JAKARTA. Rencana PT Timah Tbk (TINS) untuk menapakkan kakinya di Myanmar akan segera terealisasi. Dari tiga perizinan yang sedang diurus, dua di antaranya sudah selesai.Jadi, tinggal satu lagi perizinan yang harus dilengkapi, yaitu perizinan eksplorasi yang sedang diurus oleh empat utusan TINS di Myanmar. "Desember besok seharusnya izin itu sudah dikantongi, Januari nanti kami bisa mulai eksplorasi," imbuh Sukrisno, Direktur Utama TINS, (27/11).Informasi saja, luas konsensi tambang timah putih di kawasan Pubyin-Tamok, Myeik District, Tanithary State, Union of Myanmar ini mencapai 10.000 hektare. Setelah eksplorasi selesai, maka pihaknya akan segera membentuk dua perusahaan patungan dengan perusahaan BUMN setempat.Sukrisno menambahkan, kebutuhan ekspansi ini sebagian besar akan menggunakan carry over capex TINS yang tidak terpakai tahun ini. Adapun capex TINS yang dianggarkan sebelumnya sebesar Rp 1,4 triliun, namun baru sekitar Rp 450 miliar-Rp 500 miliar.Sisa sekitar Rp 900 miliar akan dialokasikan untuk capex tahun depan yang juga dianggarkan sekitar Rp 1,4 triliun. "Khusus untuk ekspansi Myanmar, nilai investasinya sekitar US$ 18 juta," tambah Sukrisno.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News