JAKARTA. Produk-produk pertanian menjadi primadona selama bulan Januari 2015. Berdasarkan keterangan dari Kementerian Perdagangan (Kemdag) yang diolah dari rilis Badan Pusat Statistik (BPS), Kemdag mencatat ekspor produk pertanian asal Indonesia pada Januari 2015 meningkat 8,9% menjadi US$ 437,4 juta dibandingkan Januari 2014 US$ 401,7 juta. Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mengatakan kenaikan produk pertanian ini disumbang antara lain dari minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) naik 7,1%, kopi, teh dan rempah-rempah naik 56% serta kakao naik 17,6%. "Sektor pertanian merupakan salah satu primadona ekspor di tengah lesunya ekspor sektor lainnya," ujar Rachmat di Gedung Kemdag, Selasa (17/2). Sejauh ini, papar Rachmat, Kemdag tengah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produksi di sektor pertanian. Ada sejumlah strategi yang akan dijalankan seperti penanganan produk pertanian pasca panen. Nantinya, akan ada teknologi yang bisa mengelola hasil produk pertanian sehingga memenuhi standar pasar ekspor dan dapat meningkatkan nilai produk ekspor Indonesia di pasar global.
Januari 2015, ekspor produk pertanian naik 8,9%
JAKARTA. Produk-produk pertanian menjadi primadona selama bulan Januari 2015. Berdasarkan keterangan dari Kementerian Perdagangan (Kemdag) yang diolah dari rilis Badan Pusat Statistik (BPS), Kemdag mencatat ekspor produk pertanian asal Indonesia pada Januari 2015 meningkat 8,9% menjadi US$ 437,4 juta dibandingkan Januari 2014 US$ 401,7 juta. Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mengatakan kenaikan produk pertanian ini disumbang antara lain dari minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) naik 7,1%, kopi, teh dan rempah-rempah naik 56% serta kakao naik 17,6%. "Sektor pertanian merupakan salah satu primadona ekspor di tengah lesunya ekspor sektor lainnya," ujar Rachmat di Gedung Kemdag, Selasa (17/2). Sejauh ini, papar Rachmat, Kemdag tengah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produksi di sektor pertanian. Ada sejumlah strategi yang akan dijalankan seperti penanganan produk pertanian pasca panen. Nantinya, akan ada teknologi yang bisa mengelola hasil produk pertanian sehingga memenuhi standar pasar ekspor dan dapat meningkatkan nilai produk ekspor Indonesia di pasar global.