JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk mencatatkan kinerja yang cukup bagus di bulan pertama 2016 ini. Berdasarkan data yang diperoleh KONTAN, pada Januari 2016, bank berkode saham BJTM ini mencatatkan kenaikan laba sebesar 7,10% atau Rp 133,6 miliar. Kenaikan laba pada bulan pertama 2016 ini berbanding terbalik dengan penurunan laba sebesar 5,86% yang dicatatkan Bank Jatim pada 2015 lalu. Menurut Head of Corporate Secretary Division PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk Ferdian Satyagraha, kenaikan laba bersih pada Januari 2016 ini disebabkan karena kenaikan pendapatan bunga 10,69% sebesar Rp 390,2 miliar. Dari kenaikan laba ini tercatat pada Januari 2016 total aset bank yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemerintah provinsi Jawa Timur ini mengalami kenaikan 11,9% sebesar Rp 45,4 triliun. “Kenaikan laba pada bulan pertama 2016 ini disebabkan karena terdapat perbaikan ekonomi domestik disebabkan karena meningkatnya konsumsi pemerintah dari realisasi belanja pemerintah dan meningkatnya implementasi proyek infrastruktur pemerintah,” ujar Ferdian kepada KONTAN, Kamis, (11/2).
Januari 2016, laba Bank Jatim naik 7,1%
JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk mencatatkan kinerja yang cukup bagus di bulan pertama 2016 ini. Berdasarkan data yang diperoleh KONTAN, pada Januari 2016, bank berkode saham BJTM ini mencatatkan kenaikan laba sebesar 7,10% atau Rp 133,6 miliar. Kenaikan laba pada bulan pertama 2016 ini berbanding terbalik dengan penurunan laba sebesar 5,86% yang dicatatkan Bank Jatim pada 2015 lalu. Menurut Head of Corporate Secretary Division PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk Ferdian Satyagraha, kenaikan laba bersih pada Januari 2016 ini disebabkan karena kenaikan pendapatan bunga 10,69% sebesar Rp 390,2 miliar. Dari kenaikan laba ini tercatat pada Januari 2016 total aset bank yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemerintah provinsi Jawa Timur ini mengalami kenaikan 11,9% sebesar Rp 45,4 triliun. “Kenaikan laba pada bulan pertama 2016 ini disebabkan karena terdapat perbaikan ekonomi domestik disebabkan karena meningkatnya konsumsi pemerintah dari realisasi belanja pemerintah dan meningkatnya implementasi proyek infrastruktur pemerintah,” ujar Ferdian kepada KONTAN, Kamis, (11/2).