Januari 2018, NPF Astra Sedaya bertengger di posisi 0,58%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio kredit macet PT Astra Sedaya Finance (ASF) makin susut sampai Januari 2018. Perusahaan mencatat, angka non performing finance (NPF) sudah berada di level 0,58%.

Presiden Direktur Astra Sedaya Finance Jodjana Jody mengatakan, di akhir Desember 2017 lalu kredit macet perusahaan tercatat mencapai 0,62%. Tahun ini ASF memproyeksikan angka kredit macet berada di level 0,55%.

Meski sempat mengalami peningkatan di pertengahan tahun lalu yakni 0,8%, namun ASF masih mampu menekan rasio sehingga terus mengalami perbaikan di penghujung tahun 2017.


"Kami kan ada leading indikator, yakni perkiraan untuk aset aset ke belakang. Nah leading-nya semua menunjukkan perbaikan, jadi saya yakin target NPF berada di posisi 0,55% sampai akhir 2018," kata Jodjana kepada Kontan.co.id, baru-baru ini.

Namun, meski demikian, pihaknya juga tak akan agresif menekan NPF lebih rendah dari proyeksi tersebut. Hal ini lantaran jika semakin rendah NPF, tentu kualitas booking pembiayaan harus juga dijaga dengan ketat.

Tahun ini, Jodjana akan memfokuskan untuk memiliki kualitas pembiayaan yang baik. Dengan asumsi Gross Domestic Product (GDP) dalam negeri yang diproyeksi tumbuh 5,4%, ASF memasang target kenaikan pembiayaan 5%-10% dari realisasi tahun 2017.

Adapun di Januari 2018, ASF telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 2,68 triliun. Peningkatan yang tinggi ini lantaran ada pergeseran booking di Desember 2017 lalu lantaran terpangkasnya hari kerja.

"Untuk jaga NPF kami harus prudent di depan dan di belakang. Selain itu, menambah tim collection untuk menjangkau setiap wilayah," kata dia.

Setiap bulannya, ASF setidaknya menarik sebanyak 1.500 hingga 1.600 kendaraan. Nantinya kendaraan tarikan itu akan dijual oleh balai lelang yang sudah bekerjasama dengan ASF. Setidaknya sebanyak empat sampai lima balai lelang telah menjalin kerjasama dengan ASF.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie