Januari 2019, BPJS Ketenagakerjaan catat hasil investasi Rp 2,6 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja investasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan masih menantang di awal tahun ini. Meski badan sosial tersebut masih menunjukkan pertumbuhan kinerja dari sisi yang lain. 

Hingga Januari 2019, Deputi Direktur Bidang Humas dan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan Irvansyah Utoh Banja menyatakan hingga bulan pertama 2019 lalu terdapat pertumbuhan iuran sebanyak 20% yoy menjadi Rp 4,5 triliun. Sedangkan jumlah jaminan yang dibayarkan naik 8% yoy menjadi Rp2,4 triliun.

Di sisi lain, jumlah peserta terdaftar tumbuh 11% year on year (yoy) menjadi 50,6 juta orang. Begitupun dengan jumlah peserta aktif meningkat 10% yoy menjadi 30,5 juta jiwa. Artinya terdapat 60,27% peserta yang aktif membayar iuaran dari total semua peserta.


"Adapun dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan per Januari 2019 senilai Rp 373 triliun atau meningkat 14% yoy. Hasil Investasinya sebesar Rp 2,6 triliun. Sedangkan yield of investment (YoI) 8,35%," ujar Utoh kepada Kontan.co.id pada Rabu (13/3).

Bila merujuk pada pemberitaan sebelumnya, pada Januari 2018 lalu, BPJS Ketenagakerjaan mencatat imbal hasil sebesar Rp 4 triliun. Artinya hasil investasi turun 35% yoy.

Sebelumnya, pada 2018 lalu, hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan tidak mencapai target. Lembaga tersebut mencatat, realisasi hasil investasinya pada tahun lalu sebesar Rp 27,27 triliun atau 85,01% dari target sebesar Rp 32,08 triliun. Hasil investasi tersebut berasal dari dana investasi yang mencapai Rp 364,91 triliun.

Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan, Amran Nasution mengatakan, yang menjadi penyebab tidak tercapainya target investasi tersebut adalah karena harga saham yang terkoreksi. Sehingga target YoI BPJS Ketenagakerjaan di 2018 sebesar 9,16% tidak tercapai, tapi pencapain tahun lalu hanya 8,15%.

Meskipun begitu, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan, investasi di saham masih akan menjadi pilihan pada 2019 ini. Ia optimistis bahwa kondisi perekonomian pada tahun ini bakal membaik. “Saya kira kalau dilihat dari perkembangan IHSG membaik dan kami optimis perekonomian kita akan jadi lebih baik,” kata dia.

Oleh karena itu, pihaknya akan terus mengamati dan mengevaluasi kondisi pasar dan investasi dana nasabahnya. Lembaga ini menargetkan hasil investasinya di tahun ini bakal mencapai Rp 36 triliun atau naik 33% dari realisasi 2018.

BPJS Ketenagakerjaan juga menargetkan yield on investment pada tahun ini sebesar 8,58%, naik dari realisasi tahun lalu yang sebesar 8,15%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi