BEIJING. Sepanjang Januari 2010, ekspor China naik setinggi 21% daripada periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini makin menambah tekanan terhadap Negeri Tembok Raksasa supaya membebaskan pergerakan yuan. Amerika Serikat (AS) melihat, kenaikan ekspor China sebagai sinyal agar pemerintah Beijing tidak lagi memproteksi eksportir dengan mematok nilai tukar yuan terhadap dollar AS. "Namun China akan berhati-hati menerjemahkan data Januari ini," ujar Ekonom Bank of America di Hong Kong, Lu Ting, kemarin (10/2). Di sisi lain, pembuat kebijakan di China melihat sebaliknya. Kenaikan ekspor dan surplus perdagangan yang lebih rendah dari perkiraan itu kian mempertebal keyakinan mereka untuk menahan yuan. Alasannya, angka-angka itu memberi indikasi bahwa permintaan dunia belum pulih sepenuhnya.
Januari, Ekspor China Naik, Impor Melonjak
BEIJING. Sepanjang Januari 2010, ekspor China naik setinggi 21% daripada periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini makin menambah tekanan terhadap Negeri Tembok Raksasa supaya membebaskan pergerakan yuan. Amerika Serikat (AS) melihat, kenaikan ekspor China sebagai sinyal agar pemerintah Beijing tidak lagi memproteksi eksportir dengan mematok nilai tukar yuan terhadap dollar AS. "Namun China akan berhati-hati menerjemahkan data Januari ini," ujar Ekonom Bank of America di Hong Kong, Lu Ting, kemarin (10/2). Di sisi lain, pembuat kebijakan di China melihat sebaliknya. Kenaikan ekspor dan surplus perdagangan yang lebih rendah dari perkiraan itu kian mempertebal keyakinan mereka untuk menahan yuan. Alasannya, angka-angka itu memberi indikasi bahwa permintaan dunia belum pulih sepenuhnya.