Januari, ekspor CPO turun 22,5%



JAKARTA. Ekspor Minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan turunannya dari Indonesia sepanjang Januari tercatat 1,57 juta ton atau turun 22,5% dibanding bulan Desember lalu yang sebanyak 2,02 juta ton. Turunnya ekspor CPO dan turunannya asal Indonesia disebabkan berkurangnya permintaan dari negara tujuan utama ekspor kecuali Amerika Serikat. Fadhil Hasan Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengatakan, ekspor ke India tercatat turun tajam hingga mencapai 54% dari 568.300 ton pada bulan Desember 2013 menjadi 261.400 ton dan penurunan ini terjadi pada produk turunan CPO. "Turunnya ekspor ke India karena pemerintah India telah menerapkan kenaikan pajak impor refined oil dari 7,5% menjadi 10%," kata Fadhil dalam siaran persnya Jumat (21/2). Naiknya bea masuk untuk produk olahan CPO tersebut dilakukan untuk melindungi industri refinery di dalam negeri yang saat ini terpakai dibawah 40% dari total kapasitas terpasang yang ada. Selain di India penurunan ekspor cukup signifikan juga terjadi ke negara Pakistan. Penurunan tercatat sekitar 41,6% dari 116.200 ton di bulan Desember 2013 menjadi 67.900 ton di Januari 2014. Penurunan ekspor CPO juga diikuti negara Uni Eropa sebesar 17% dan China sebesar 2%. Penurunan ekspor juga dipengaruhi telah diberlakukan anti dumping duties oleh Uni Eropa terhadap biodiesel asal Indonesia and Argentina. Di saat beberapa negara tujuan utama ekspor CPO Indonesia mengurangi permintaannya, Amerika Serikat justru mencatat peningkatan permintaan akan CPO dan turunannya dari 29.900 ton pada Desember 2013 menjadi 36.600 ton di Januari 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan