Januari, Taiwan Bakal Cabut Pelarangan Short Sell



TAIPEI. Penurunan harga saham dunia membuat otoritas bursa di sejumlah negara mulai mengambil ancang-ancang. Nah, Pemerintah Taiwan memiliki kebijakan yang cukup nyeleneh. Jika di negara-negara lain transaksi short sell dilarang atau dibatasi, namun otoritas Taiwan malah memiliki kebijakan yang berbeda.

Otoritas pasar Taiwan berencana akan mencabut larangan untuk aksi short selling atas penjualan 150 saham. Peraturan ini akan diberlakukan efektif mulai 5 Januari 2009.

"Memperbolehkan short sell tidak seburuk yang dibayangkan para penentu kebijakan kita. Sebetulnya, para pelaku short sell harus membeli kembali sejumlah saham, dan mereka butuh dukungan di masa depan," jelas Sean Chen, chairman Financial Supervisory Commission.


Semakin melunaknya tindakan Pemerintah Taiwan dilakukan seiring dengan diperpanjangnya proteksi terhadap bank dan asuransi terhadap short sell oleh Jerman, Prancis dan Belgia pada bulan ini.

Chen lantas menjelaskan, teknik short sell, di mana investor bertujuan mencari untung dari menjual saham pinjaman dan menggantikannya dengan saham yang dibeli pada harga lebih murah, harus diperbolehkan karena hal itu merefleksikan kekuatan pasar. Dia juga mengatakan, pelarangan short sell untuk jangka waktu panjang tidak dibutuhkan.

Nantinya, transaksi short sell akan dipebolehkan bagi sejumlah perusahaan yang tergabung dalam indeks Taiwan 50, Taiwan Mid-Cap 100 dan Taiwan Technology.

Catatan saja, sejak 27 November lalu, transaksi short sell di Taiwan memang sudah dibatasi. Pelarangan short sell secara total sudah diberlakukan sejak 1 Oktober, seperti halnya negara-negara lain yaitu China, Korea Selatan dan Indonesia. Transaksi ini juga sudah dibatasi di sejumlah pasar Asia lain, termasuk didalamnya Jepang dan Malaysia.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie