JAKARTA. Volume transaksi emas di PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) pada awal tahun ini merosot. Sepanjang Januari 2014, hanya tercatat 4.665 lot transaksi emas, turun 36,2% dibanding volume transaksi Desember 2013 yang mencapai 7.307 lot. Dari beberapa tipe kontrak emas yang diperdagangkan di BBJ, kontrak multilateral emas 100 gram yang mencatatkan pertumbuhan terbesar pada Januari, yaitu naik 76,93% menjadi 2.148 lot. Sedangkan, kontrak emas 1 kilogram (kg) menjadi kontrak yang merosot paling tajam, dengan penurunan sebesar 98,34% menjadi 49 lot.Kepala Divisi Pengembangan Usaha BBJ, Ricky Ferlianto mengklaim, penurunan volume transaksi pada Januari lalu, akibat belum efektifnya perdagangan pasca libur panjang bulan Desember. Menurutnya, secara historis, volume transaksi selama Januari memang selalu lebih rendah dibanding bulan lainnya. Penurunan transaksi juga diduga akibat meningkatnya investor ritel, sehingga lebih memburu kontrak emas dengan jumlah tidak terlalu besar. “Investor ritel cenderung memilih kontrak emas 100 gram yang lebih terjangkau,” ujar Ricky, Rabu (5/2).Untuk membidik investor ritel, BBJ telah menyediakan kontrak multilateral emas 25 gram, 10 gram dan 5 gram. Produk ini terbilang baru. Volume transaksinya juga masih kecil dibanding kontrak multilateral 100 gram dan 250 gram. Contohnya, per Januari 2014, volume transaksi multilateral emas 5 gram hanya 41 lot, naik 20% dibanding bulan sebelumnya. Adapun, volume transaksi multilateral emas 10 gram tercatat 18 lot, naik 12,5% dibanding Desember.Ricky bilang, emas merupakan komoditas paling prospektif dalam perdagangan berjangka. Sejauh ini, di BBJ, kontrak multilateral emas 100 gram dan 25 gram masih menjadi kontrak paling diburu investor. Alasannya, lebih terjangkau oleh investor ritel. Secara umum, kata Ricky, tahun ini, BBJ menargetkan kontrak multilateral dapat tumbuh 30% dibanding tahun lalu. Asal tahu saja, sepanjang 2013, total volume transaksi kontrak multilateral tercatat 326.855 lot. Volume tersebut mencakup seluruh komoditas yang diperdagangkan, yaitu emas, kakao, kopi, dan olein.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Januari, transaksi emas BBJ turun 36%
JAKARTA. Volume transaksi emas di PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) pada awal tahun ini merosot. Sepanjang Januari 2014, hanya tercatat 4.665 lot transaksi emas, turun 36,2% dibanding volume transaksi Desember 2013 yang mencapai 7.307 lot. Dari beberapa tipe kontrak emas yang diperdagangkan di BBJ, kontrak multilateral emas 100 gram yang mencatatkan pertumbuhan terbesar pada Januari, yaitu naik 76,93% menjadi 2.148 lot. Sedangkan, kontrak emas 1 kilogram (kg) menjadi kontrak yang merosot paling tajam, dengan penurunan sebesar 98,34% menjadi 49 lot.Kepala Divisi Pengembangan Usaha BBJ, Ricky Ferlianto mengklaim, penurunan volume transaksi pada Januari lalu, akibat belum efektifnya perdagangan pasca libur panjang bulan Desember. Menurutnya, secara historis, volume transaksi selama Januari memang selalu lebih rendah dibanding bulan lainnya. Penurunan transaksi juga diduga akibat meningkatnya investor ritel, sehingga lebih memburu kontrak emas dengan jumlah tidak terlalu besar. “Investor ritel cenderung memilih kontrak emas 100 gram yang lebih terjangkau,” ujar Ricky, Rabu (5/2).Untuk membidik investor ritel, BBJ telah menyediakan kontrak multilateral emas 25 gram, 10 gram dan 5 gram. Produk ini terbilang baru. Volume transaksinya juga masih kecil dibanding kontrak multilateral 100 gram dan 250 gram. Contohnya, per Januari 2014, volume transaksi multilateral emas 5 gram hanya 41 lot, naik 20% dibanding bulan sebelumnya. Adapun, volume transaksi multilateral emas 10 gram tercatat 18 lot, naik 12,5% dibanding Desember.Ricky bilang, emas merupakan komoditas paling prospektif dalam perdagangan berjangka. Sejauh ini, di BBJ, kontrak multilateral emas 100 gram dan 25 gram masih menjadi kontrak paling diburu investor. Alasannya, lebih terjangkau oleh investor ritel. Secara umum, kata Ricky, tahun ini, BBJ menargetkan kontrak multilateral dapat tumbuh 30% dibanding tahun lalu. Asal tahu saja, sepanjang 2013, total volume transaksi kontrak multilateral tercatat 326.855 lot. Volume tersebut mencakup seluruh komoditas yang diperdagangkan, yaitu emas, kakao, kopi, dan olein.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News