Japan Airlines setop operasional semua unit Boeing 777 dengan mesin Pratt & Whitney



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Japan Airlines (JAL) memutuskan untuk menghentikan operasional 13 unit Boeing 777 yang menggunakan mesin Pratt & Whitney karena ada masalah yang serius.

Pengehentian ini terpaksa JAL lakukan satu tahun lebih awal, setelah pesawat United Airlines, pengguna mesin yang sama, mengalami kerusakan dan menjatuhkan puing-puing dari udara.

"JAL telah memutuskan untuk mempercepat penghentian semua Boeing 777 yang dilengkapi mesin Pratt & Whitney pada Maret 2021, yang awalnya direncanakan pada Maret 2022," tulis JAL dalam pemberitahuan di situs resminya, Senin (5/4), seperti dikutip Reuters.


JAL menjelaskan, mereka akan mengganti Boeing 777 dengan Airbus SE A350 yang lebih baru pada rute domestik ke Bandara Itami Osaka dan menggunakan pesawat internasional untuk rute domestik lainnya guna membantu menjaga frekuensi penerbangan.

Permasalahan mesin ini diharapkan tidak mengganggu keperluan penerbangan, karena memang permintaan penerbangan lebih rendah dari biasanya karena pandemi Covid-19.

Baca Juga: Maskapai penerbangan Pakistan menginginkan tambahan penerbangan ke Inggris

Maskapai Jepang tercatat memiliki sejarah yang cukup buruk dengan mesin Pratt & Whitney. Pada Desember tahun lalu, JAL 777 dengan mesin PW4000 sempat mengalami kerusakan saat menuju Tokyo dari Nara.

Beruntung, mesin buatan Pratt & Whitney hanya ditemukan pada sejumlah kecil 777 tua yang dioperasikan oleh JAL. Beberapa maskapai lain yang menggunakan mesin sejenis adalah United Airlines, ANA, Korean Air Lines, Asiana Airlines, dan Jin Air.

Masalah mesin Pratt & Whitney telah diendus Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) pada Februari lalu. Saat itu, mereka memerintahkan pemeriksaan segera terhadap Boeing 777 dengan mesin PW4000 setelah menemukan bilah kipas yang retak pada penerbangan United Airlines.

Pratt & Whitney yang ada di bawah Raytheon Technologies Corp pada Februari mengatakan, bilah kipas perlu dikirim ke stasiun perbaikannya di East Hartford, Connecticut, untuk diperiksa, termasuk dari maskapai di Jepang dan Korea Selatan.

Selanjutnya: Pertama di dunia, Singapura akan menerima tiket perjalanan digital Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News