Japan Tobacco Bidik Pasar Rokok Premium



JAKARTA. Pasar Indonesia yang potensial membuat produsen rokok asal negeri sakura, Japan Tobacco International (JTI) terus meningkatkan penetrasinya. Perusahaan yang mengusung produk premium ini akan fokus mengembangkan penjualannya di empat kota besar di Indonesia.

General Manager Indonesia & Australasia PT Japan Tobacco International Indonesia Udo R.Freeman bilang, JTI akan fokus mengembangkan pasar rokok putih kelas premium di Indonesia. Salah satu produk yang diusung perusahaan yang berbasis di Tokyo, Jepang, ini adalah rokok Mild Seven yang kini berubah nama menjadi Mevius.

Namun, sesuai dengan target pasarnya yakni segmen premium, Udo bilang, perusahaan melalui PT Japan Tobacco International Indonesia akan fokus mengembangkan pasar rokok di beberapa kota besar saja. "Karena masih baru, kini kami fokus di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali," jelasnya, Rabu (28/8).


Pemilihan beberapa kota besar ini disesuaikan dengan target pasar JTI, yakni kelas menengah atas. Udo bilang, Japan Tobacco akan melakukan edukasi pasar dengan menggelar berbagai kegiatan promosi dan memperkuat distributor.

Manager Brand Development & Planning Japan Tobacco International Indonesia, Adriantito Salim Lamo bilang, selama ini produk JTI hanya dijual di minimarket dan convenience store yang ada di empat kota besar tersebut. Udo mengklaim, di Jakarta saja ada sekitar 200 riteler yang menjual produk rokok premium JTI.

Dengan strategi penetrasi pasar ini, Udo berharap, JTI bisa ikut menikmati pangsa pasar rokok putih di Indonesia yang saat ini hanya 7% dari total pangsa pasar rokok nasional. Maklum saja, sekitar 93% pangsa pasar rokok di Indonesia masih dikuasai oleh rokok kretek. Pada tahun 2012, pangsa pasar rokok di Indonesia mencapai 250 miliar batang. Tahun ini, pangsa pasar rokok diperkirakan bakal meningkat menjadi sekitar 300 miliar batang.

Meski mengaku akan gencar melakukan penetrasi pasar, namun Udo masih enggan menjawab soal rencana bisnis JTI ke depan, termasuk ekspansi maupun akuisisi perusahaan di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi