Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) Bagikan Dividen Tunai Rp 581 Miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) akan bagikan dividen tunai sebesar Rp 50 per saham untuk tahun buku 2022. Keputusan tersebut disepakati dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar pada hari Rabu (5/4).

Erwin Djohan, Kepala Divisi Pengawasan Keuangan Japfa Comfeed mengatakan, total jumlah dividen yang akan dibagikan dalam tahun buku 2022 kepada para pemegang saham sebesar Rp 581 miliar.

"Dibagikan dividen 50 per saham dibandingkan laba per saham Rp 122 per saham sepanjang 2022 dengan total saham 11,72 miliar saham, sehingga total dana sebesar Rp 581 miliar. Itu mencapai 41% dari total laba bersih Japfa pada 2022 sebesar Rp1,42 triliun," kata dia pada paparan publik Japfa, Rabu (5/4).


Baca Juga: Ada Potensi Kelebihan Pasokan Unggas, Intip Rekomendasi Saham Japfa (JPFA)

Berdasarkan laporan keuangan JPFA 2022, penjualan mengalami kenaikan 9,12% menjadi Rp 48,97 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya di 2021 sebesar Rp 44,87 triliun.

Adapun, penjualan JPFA didorong oleh segmen peternakan komersial sebesar Rp 18,96 triliun, Angka ini naik 7,72% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp17,60 triliun. Selanjutnya segmen pakan ternak sebesar Rp 13,97 triliun, atau naik 5,96% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 13,19 triliun.

Sementara, beban pokok penjualan JPFA turut mengalami kenaikan 12,02% menjadi Rp 41,28 triliun, jika dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar Rp 36,85 triliun.

Kenaikan beban pokok penjualan didorong pos bahan baku dan kemasan yang naik 14,26% menjadi Rp 36,67 triliun pada 2022. Dibandingkan tahun 2021, sebesar Rp 32,09 triliun.

Adapun, kenaikan beban pokok penjualan membuat laba bersih JPFA turun 29,80% menjadi Rp1,42 triliun pada 2022, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 2,02 triliun. 

Baca Juga: Kinerja Saham Sektor Poultry Negatif, Bagaimana Rekomendasi Analis?

Sementara, Leo Handoko Laksono, Direktur JAPFA mengatakan kenaikan penjualan di 2022 di dorong oleh sektor perunggasan dengan penyumbang terbesar penjualan mencapai 89% dari total penjualan. Kemudian, divisi pakan ternak menjadi pendukung utama laba Japfa. 

"Meskipun begitu, pembagian persentase penjualan tersebut sebenarnya tidak jauh berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.” ujar dia. 

Handoko mengatakan penurunan laba hal ini salah satunya diakibatkan oleh kondisi eksternal terkait rantai pasokan serta tingginya harga bahan baku yang menyebabkan meningkatnya beban pokok penjualan yakni menjadi sebesar Rp 41,3 triliun di tahun 2022, atau naik 12% dibandingkan tahun sebelumnya.  

Adapun, JPFA terus melakukan adaptasi, inovasi dan penguatan kapasitas internal dalam menghadapi tekanan global dan tantangan ekonomi. Misalnya pada segmen peternakan komersial, akan mendorong peternak mitra beralih ke kandang closed house yang terbukti mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi. 

Handoko menambahkan begitu juga dengan segmen budidaya perairan, JPFA telah membuka fasilitas hatchery baru untuk menjawab tantangan pasar yang menunjukkan pertumbuhan grafik yang meningkat dan memperluas pasar ekspor untuk produk pengolahan hasil perikanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati