KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah melakukan ekspor ayam hidup ke Singapura pada Mei dan Juli lalu, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (
JPFA) melalui anak usahanya, PT Ciomas Adisatwa,kembali mengirimkan ayam hidup (live bird) ke negara tersebut sebanyak 32.400 ekor ayam atau 58,3 ton dari Bintan, Kepulauan Riau. Tidak hanya ayam hidup, pekan ini, JPFA juga mengekspor 1 kontainer karkas ayam yang dikirimkan melalui Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah. Harwanto, Direktur JPFA mengatakan total ayam hidup yang diekspor Japfa ke Singapura mencapai lebih dari 91.000 ekor sejak pengiriman perdana hingga hari ini.
Baca Juga: Pengendalian Pasokan Mendorong Kinerja CPIN, Simak Rekomendasi Sahamnya "Kami juga mengirimkan karkas ayam untuk menjangkau konsumen yang lebih luas. Kami bangga dapat berkontribusi pada ketahanan pangan Singapura, dan tentunya kami berkomitmen untuk menyediakan produk berkualitas sesuai dengan standar keamanan pangan internasional,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (1/9). Bersamaan dengan ekspor ayam hidup kali ketiga ini, sebanyak enam orang perwakilan pembeli dari Singapura mengunjungi fasiltas budidaya ayam milik Japfa di Bintan, Kepulauan Riau.
“Seluruh perwakilan sangat terkesan dengan kualitas manajemen budidaya yang kami lakukan, dan menyatakan bahwa kualitas budidaya Japfa jauh melebihi dari yang mereka harapkan. Hal ini membuktikan bahwa kami mampu meningkatkan standar good farming practices di industri perunggasan,” klaim Harwanto. Dengan hasil produksi yang dimiliki saat ini, Japfa tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pasar nasional, melainkan turut berkontribusi pada ketahanan pangan regional.
Baca Juga: Asing Net Buy Jumbo Rp 816 Miliar Saat IHSG Rebound, Intip Saham yang Dikoleksi Dalam menghasilkan dan mendistribusikan produk-produknya, Japfa sangat menekankan pada kualitas dan keamanan pangan di seluruh rantai produksinya.
Didukung oleh kemajuan teknologi, tenaga ahli produksi hingga langkah-langkah pemantauan kualitas yang ketat, memungkinkan Japfa memenuhi standar internasional dan memastikan ketersediaan produk unggas yang aman dan sehat. Hal ini juga tentunya berdampak pada keseimbangan pasokan di dalam negeri. Japfa memastikan praktik peternakan yang bertanggung jawab serta mematuhi regulasi lingkungan yang ketat. Standar kelayakan ekspor dibuktikan dengan sejumlah sertifikasi baik lokal maupun internasional, seperti sertifikat kompartemen bebas Avian Influenza (AI), sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV), sertifikat produk halal, dan penerapan issue management mutu ISO 2200, Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), serta Food Safety System Certification (FSSC) 22000. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli