KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perunggasan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) menunjukkan kesiapan untuk mendukung implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan dimulai pada 2 Januari 2025. Program yang diprakarsai oleh Presiden Prabowo Subianto ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan makanan bergizi. Japfa, sebagai salah satu produsen pangan terbesar di Indonesia, terus menjajaki peluang kerja sama terkait pelaksanaan program tersebut.
Gabriella Santosa, Head of Business Development & Strategy Japfa menjelaskan, hingga saat ini perusahaan masih menunggu rincian lebih lanjut dari pemerintah terkait mekanisme pelaksanaan program tersebut. Baca Juga: Siap-siap! Ini Sektor & Saham Unggulan Analis Mengantisipasi Hadirnya Window Dressing Ketika telah jelas, Japfa akan langsung menyelaraskan dengan kemungkinan peluang kerja sama atau keterlibatan dalam program tersebut. "Kami sudah konsisten sampaikan, kami support apa saja bentuknya. Sebenarnya kami dalam posisi menunggu detailnya," ujar Gabriella setelah seminar bertajuk JAPFA for Indonesia Emas 2045: Nurturing Collaboration in Food Security pada Kamis, di Jakarta (5/12). Japfa melihat potensi besar dalam berperan sebagai koordinator kemitraan dari sisi produksi dalam program MBG. Gabriella menjelaskan, Japfa memiliki kapasitas untuk memastikan keamanan bahan baku pangan dan dapat membantu desain program yang lebih efisien, termasuk menyederhanakan rantai pasok makanan agar lebih cepat dan efisien. “Kami siap membantu pemerintah dengan menyederhanakan proses distribusi, memastikan pasokan makanan yang aman dan bergizi, serta memastikan rantai pasok tidak terlalu panjang. Dengan demikian, kami bisa meningkatkan efisiensi distribusi dan mengurangi potensi pemborosan,” ujar Gabriella. Sebagai bagian dari komitmennya, sebelumnya Japfa juga merencanakan pembangunan central kitchen atau dapur terpusat yang akan digunakan untuk menyuplai makanan bergizi kepada masyarakat. Achmad Dawami, Senior Vice President Japfa Comfeed, menyatakan bahwa fasilitas dapur terpusat ini akan sangat mendukung kelancaran distribusi program MBG di berbagai daerah. "Dengan central kitchen, kami bisa memastikan bahwa makanan yang disalurkan kepada masyarakat selalu terjaga kualitas dan kebersihannya," ujar Dawami. Namun, meskipun sangat mendukung program MBG, Japfa memberikan catatan terkait target penyerapan 1,2 juta ton daging ayam per tahun yang disebutkan dalam narasi program. Baca Juga: Japfa Comfeed (JPFA) Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Siapkan Dapur Terpusat Menurut perhitungan Japfa, angka tersebut terlalu optimistis, dan perusahaan menilai bahwa target yang lebih realistis berada di kisaran 400.000 ton. "Bagi kami, bisa mencapai 400.000 ton daging ayam itu sudah sangat baik," ujar Dawami. Selain itu, rendahnya tingkat konsumsi protein hewani di Indonesia menjadi salah satu tantangan utama yang harus diatasi dalam rangka mencapai tujuan MBG. Data dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menunjukkan konsumsi daging ayam per kapita di Indonesia hanya 7,15 kg per tahun, yang jauh tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga seperti Malaysia (50,1 kg), Vietnam (17,2 kg), dan Thailand (8,7 kg). Rachmat Indrajaya, Direktur Japfa Comfeed, optimistis bahwa program MBG dapat membantu meningkatkan konsumsi protein hewani di Indonesia, khususnya daging ayam. " Kami percaya bahwa program ini akan mendorong masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya konsumsi protein hewani, terutama bagi tumbuh kembang anak," ungkap Rachmat.