JAKARTA. Tahun ini, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) yakin kinerjanya membaik dibandingkan tahun lalu. Produsen pakan ternak ini percaya diri penjualannya naik 20% hingga 25% dari tahun lalu yang sebesar Rp 21,41 triliun."Tahun ini laba bersih diharapkan di kisaran Rp 900 miliar seperti tahun 2012," ujar Putut Djagiri, Senior Head of Corporate Finance JPFA, Selasa (3/6).Tahun lalu, kinerja Japfa kurang ciamik. Laba bersih JPFA turun hingga 40% menjadi Rp 595 miliar dibandingkan tahun 2012 yang sebesar Rp 992 miliar. Meski penjualannya naik, margin laba bersih JPFA di 2013 merosot menjadi 2,8% dari sebelumnya 5,6%. Penurunan laba itu lantaran perseroan menanggung rugi kurs dan kenaikan beban yang cukup besar. JPFA yakin tahun ini bisa mengimbangi kenaikan beban bahan baku dengan penaikan harga jual sebesar 4%. JPFA juga menggenjot penjualan dan kapasitas produksinya. Selain itu, JPFA berharap rugi kurs bisa ditekan karena perseroan telah melakukan lindung nilai alias hedging sebesar 50% dari total utang dollarnya. Di kuartal pertama 2014, kinerja JPFA masih menurun. Namun, Putut berharap momentum puasa dan lebaran akan kembali mendongkrak kinerja JPFA. "Di kuartal II dan kuartal III biasanya bisa memperoleh 60% dari target pendapatan karena ada momentum lebaran," tandasnya. Pada penutupan perdagangan hari ini, saham JPFA berkubang di zona merah, turun 1,15% ke level Rp 1.290 per saham.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Japfa yakin kinerja membaik tahun ini
JAKARTA. Tahun ini, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) yakin kinerjanya membaik dibandingkan tahun lalu. Produsen pakan ternak ini percaya diri penjualannya naik 20% hingga 25% dari tahun lalu yang sebesar Rp 21,41 triliun."Tahun ini laba bersih diharapkan di kisaran Rp 900 miliar seperti tahun 2012," ujar Putut Djagiri, Senior Head of Corporate Finance JPFA, Selasa (3/6).Tahun lalu, kinerja Japfa kurang ciamik. Laba bersih JPFA turun hingga 40% menjadi Rp 595 miliar dibandingkan tahun 2012 yang sebesar Rp 992 miliar. Meski penjualannya naik, margin laba bersih JPFA di 2013 merosot menjadi 2,8% dari sebelumnya 5,6%. Penurunan laba itu lantaran perseroan menanggung rugi kurs dan kenaikan beban yang cukup besar. JPFA yakin tahun ini bisa mengimbangi kenaikan beban bahan baku dengan penaikan harga jual sebesar 4%. JPFA juga menggenjot penjualan dan kapasitas produksinya. Selain itu, JPFA berharap rugi kurs bisa ditekan karena perseroan telah melakukan lindung nilai alias hedging sebesar 50% dari total utang dollarnya. Di kuartal pertama 2014, kinerja JPFA masih menurun. Namun, Putut berharap momentum puasa dan lebaran akan kembali mendongkrak kinerja JPFA. "Di kuartal II dan kuartal III biasanya bisa memperoleh 60% dari target pendapatan karena ada momentum lebaran," tandasnya. Pada penutupan perdagangan hari ini, saham JPFA berkubang di zona merah, turun 1,15% ke level Rp 1.290 per saham.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
