KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Simak informasi terkait penyakit yang disebabkan kurangnya kebersihan mulut. Penyakit berikut ini bisa mengantai apabila Anda masih membiasakan jarang sikat gigi atau tidak menjaga kesehatan mulut secara rutin. Gigi dan mulut menjadi salah satu organ yang dilalui makanan dan minuman setiap harinya. Tentu, terdapat beberapa sisa proses makan yang bisa mengendap di sekitar gigi. Hal tersebut bisa mengakibatkan plak hingga karang gigi saat tidak rajin membersihkan gigi dan mulut secara rutin.
Pandangan orang terhadap apa itu kebersihan mulut yang baik biasanya bervariasi. Namun, menurut American Dental Association, menjaga kesehatan gigi dengan benar untuk menghindari dampak jangka panjang.
Baca Juga: 6 Bahan Alami untuk Sembuhkan Sakit Gigi, Ada Cengkeh hingga Daun Jambu Cara membiasakan sikat gigi
Simak beberapa langkah untuk menjaga kebersihan gigi dengan mudah.
- Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluorida membantu mengurangi bakteri.
- Luangkan waktu dua menit untuk membersihkan semua plak yang menumpuk.
- Membersihkan gigi setiap hari dengan benang gigi atau menggunakan alternatif tusuk gigi, atau sikat antar gigi jika Anda tidak suka benang gigi.
- Berkunjung ke dokter gigi minimal dua kali setahun, walaupun beberapa dokter merekomendasikan lebih sering, terutama saat tidak memiliki masalah gusi atau karies.
Pada umumnya, seseorang yang tidak rajin sikat gigi akan mendapati gejala awal dari periodontitis. Ini merupakan suatu penyakit gusi yang meradang dan dapat merusak struktur penyangga gigi, termasuk tulang rahang. Periodontitis terjadi ketika infeksi bakteri dalam plak gigi dan karang gigi menyebar ke jaringan di sekitarnya. Gejala periodontitis meliputi gusi yang merah, bengkak, dan berdarah saat menyikat gigi atau mengunyah makanan. Selain itu, bisa terjadi penarikan gusi, pembentukan kantung gusi, serta kerusakan pada jaringan dan tulang di sekitar gigi. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, periodontitis dapat menyebabkan kehilangan gigi.
Baca Juga: 9 Kebiasaan Buruk saat Bangun Tidur yang Wajib Dihindari Penyakit terkait kebersihan gigi dan mulut
Pencegahan periodontitis melibatkan praktik kebersihan oral yang baik, seperti menyikat gigi secara teratur, menggunakan benang gigi, dan menjalani pemeriksaan rutin oleh dokter gigi. Sayangnya, saat periodontitis dibiarkan hal tersebut bisa merujuk pada komplikasi penyakit lain di bawah ini. Meskipun terlihat sepele dalam rutinitas harian, menyikat gigi dua kali sehari membantu mencegah berbagai masalah kesehatan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Saat Anda mengabaikan kebiasaan tersebut, beberapa penyakit bisa mengintai Anda. Untuk itu, Anda perlu cek beberapa penyakit yang diakibatkan tidak rajin menjaga kebersihan gigi dan mulut. Simak daftar penyakit yang timbul saat tidak rajin sikat gigi secara rutin dilansir dari laman
Savina Dental. 1. Penyakit gusi Gusi berdarah saat membersihkan gigi dengan benang atau menyikat gigi bukanlah hal yang normal. Saat gusi Anda berdarah, Anda mungkin menderita penyakit gusi, atau penyakit tersebut masih dalam tahap awal perkembangan. Gingivitis, penyakit gusi tahap awal yang bersifat reversibel, adalah peradangan pada gusi yang menyebabkan gusi menjadi merah, cepat berdarah, dan bengkak. Bakteri menyebabkannya pada plak, yang lama kelamaan menumpuk di antara gusi dan gigi. Bila tidak diatasi, plak dapat membuat kantong-kantong yang rentan mengalami infeksi di sela-sela gigi. Akibatnya, struktur pendukung tulang dan gigi di mulut melemah seiring berjalannya waktu, menyebabkan infeksi dan mobilitas gigi. Pada tahap ini, penyakit gusi dikenal dengan istilah periodontitis yang bila tidak segera ditangani akan menyebabkan masalah lain. 2. Osteoporosis Dalam menjaga kebersihan mulut adalah kunci untuk menjaga kesehatan mulut dan tulang. Penumpukan bakteri di mulut dapat menyebabkan kerusakan jaringan ikat pendukung gigi secara perlahan. Saat gigi mulai goyang, Anda akan rentan terhadap infeksi dan penyakit lain. Pastikan Anda memeriksakan gejala lanjutan ke dokter gigi. 3. Mulut berbau Meskipun bau mulut merupakan gejala dari beberapa penyakit dan kondisi, kebersihan mulut yang buruk adalah penyebab utamanya. Partikel makanan yang tertinggal di mulut terlalu lama membantu bakteri menumpuk sehingga menyebabkan bau mulut. Lapisan lidah dan pertumbuhan bakteri yang berlebihan juga berkontribusi terhadap bau mulut. Penelitian menunjukkan bahwa membersihkan lidah saat menyikat gigi dan flossing dapat membantu meringankan bau mulut. 4. Radang paru-paru Patogen di mulut Anda dapat terhirup ke paru-paru, sehingga dapat menyebabkan berbagai macam masalah. Salah satu masalah yang dapat timbul termasuk pneumonia. Peningkatan kebersihan gigi dapat mengurangi kemungkinan terkena pneumonia sebesar 40%. 5. Demensia Penelitian dilansir dari
Savina Dental ungkap dalam jangka panjang mengungkapkan hubungan antara demensia dan kebersihan mulut yang buruk. Namun, ada kemungkinan bahwa orang dengan kebersihan mulut yang baik umumnya memiliki kebiasaan kesehatan yang lebih baik. Dalam penelitian yang berlangsung selama 18 tahun, individu yang tidak menyikat gigi secara teratur memiliki peluang hingga 65% terkena demensia dibandingkan dengan mereka yang menyikat gigi dan membersihkan gigi tiga kali sehari. 6. Diabetes Hubungan antara diabetes dan periodontitis bersifat dua arah. Artinya diabetes merupakan faktor risiko periodontitis dan sebaliknya. Kesehatan gigi yang buruk dapat menyebabkan peradangan parah, yang dapat menyebabkan resistensi insulin dan diabetes. 7. Penyakit ginjal Seseorang dengan penyakit ginjal kronis mempunyai kemungkinan 4,5 kali lebih besar terkena penyakit ginjal kronis. Hal ini membuat kebersihan mulut yang buruk menjadi faktor risiko penyakit ginjal yang lebih kuat dibandingkan kadar kolesterol tinggi. Lebih buruk lagi, orang dewasa tanpa gigi 11 kali lebih mungkin terkena penyakit ginjal. 8. Penyakit jantung Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara penyakit jantung dan gusi karena keduanya terkait dengan peradangan. Rutinitas perawatan mulut yang ketat dapat membantu meningkatkan kebersihan gigi dan mengurangi risiko masalah jantung. 9. Komplikasi kehamilan dan kelahiran
Gingivitis mempengaruhi antara 60 dan 75% wanita hamil. Oleh karena itu, penting bagi para ibu untuk merawat giginya agar tidak mengalami masalah gigi. Lebih buruk lagi, ibu hamil dengan masalah gigi lebih mungkin memiliki anak yang mengalami gigi berlubang. Selain itu, hal ini terkait dengan kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah, meskipun tidak ada cukup bukti untuk menentukan apakah hal ini merupakan faktor risiko independen. Itulah beberapa informasi terkait penyakit yang bisa timbul saat Anda jarang sikat gigi dan menjaga kebersihan mulut. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News