KONTAN.CO.ID - MANILA. China secara tidak terduga memberikan pujian langka kepada pemerintahan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. pada hari Kamis (25/7/2024). Melansir AP, pujian itu ditujukan atas perintah Marcos yang melarang operasi perjudian online yang meluas dan dijalankan oleh China. Marcos menuduh beberapa orang melakukan kejahatan termasuk penipuan keuangan, perdagangan manusia, penculikan, penyiksaan, dan pembunuhan.
Hubungan antara China dan Filipina di bawah Marcos semakin tegang sejak ia mengizinkan perluasan kehadiran militer AS di negara tersebut berdasarkan pakta pertahanan tahun 2014. Selain itu, permusuhan antara pasukan mereka mulai berkobar di Laut China Selatan yang disengketakan tahun lalu. Sebuah kampanye Filipina untuk mengungkap tindakan agresif Tiongkok di perairan yang disengketakan melalui pers untuk mendapatkan dukungan internasional telah memicu perang kata-kata yang pedas. Marcos dalam pidato kenegaraannya pada hari Senin memerintahkan secara langsung pelarangan semua perusahaan perjudian online yang dikelola China, yang diperkirakan berjumlah lebih dari 400 di seluruh Filipina. Baca Juga: Filipina Titahkan Pekerja Asing di Pusat Perjudian untuk Hengkang dalam 59 Hari Ratusan perusahaan tersebut mempekerjakan puluhan ribu warga negara China dan Asia Tenggara. Larangan tersebut dikeluarkan di tengah tindakan keras pemerintah yang didukung oleh Beijing. China, melalui kedutaan besarnya di Manila, terlambat menyambut langkah Marcos. “Kami yakin keputusan ini menggemakan seruan rakyat Filipina dan melayani kepentingan bersama rakyat kedua negara,” kata pernyataan Kedutaan Besar China yang dikeluarkan pada Kamis malam di Manila. “China siap untuk melanjutkan kerja sama penegakan hukum yang kuat dengan Filipina dan lebih melindungi keselamatan dan kesejahteraan kedua bangsa,” kata Kedutaan Besar China.